Rupiah Bergejolak, Said Didu: Pemerintah Jangan Memberikan Pernyataan yang Tidak Masuk Akal
Mantan Sekretaris Kementrian BUMN itu mengatakan bahwa ada faktor yang berbeda terkait gejolak rupiah di tahun 1998 dan 2018.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Kementrian BUMN tahun 2005-2010, Muhammad Said Didu turut angkat bicara terkait merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Awalnya, mantan staf khusus Menteri ESDM itu mengatakan bahwa ada faktor yang berbeda terkait gejolak rupiah di tahun 1998 dan 2018.
Baca: Fadli Zon Kritik Jokowi soal Pelemahan Rupiah, Jubir PSI: Kamu Sibuk Nyinyir, Dia Sibuk Kerja
Perbedaan antara 1998 dan 2018 adalah terkait kondisi pangan nasional, saat ini kondisi pangan di Indonesia masih cenderung stabil dibandingkan tahun 1998.
Said didu mengatakan selama pangan masih ada, gejolak ini akan aman-aman saja.
Berita Rekomendasi