Kowani Tolak Sebutan 'Emak-emak', Zara Zettira: Negara Lain Sudah Bicara Soal Keseteraan Perempuan
Ketua Kowani kritisi istilah 'emak-emak', Zarra Zetiira beri sindiran pedas. Mengapa demikian?
Editor: ade mayasanto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto Wiyogo mengkritik istilah 'emak-emak'.
Giwo Rubianto Wiyogo menolak dengan tegas perempuan Indonesia disebut disebagai 'emak-emak'.
Pasalnya menurut Giwo Rubianto Wiyogo sejak tahun 1935 perempuan Indonesia diberikan sebutan sebagai 'ibu bangsa'.
"Kami tidak mau kalau kita perempuan Indonesia yang sudah mempunyai konsep ibu bangsa sejak tahun 1935 sebelum kemerdekaan, kalau dibilang emak-emak," ucap Giwo Rubianto Wiyogo diiringi tepuk tangan.
Tak hanya itu menurut Giwo Rubianto Wiyogo tak ada yang namanya istilah 'the power of emak-emak'.
"Kami tidak setuju tidak ada 'the power of emak-emak' yanga ada 'the power of ibu bangsa'," jelasnya lagi.
Pernyataan Giwo Rubianto Wiyogo rupanya mengudang kontroversi.
Ada pihak yang setuju, namun ada juga pihak yang menentang.
Politikus Partai Demokrat Zara Zettira memberikan sindiran pedas terkait pernyataan Giwo Rubianto Wiyogo.