Prabowo Tak Tolerir Kebohongan, Silakan Polisi Proses Hukum Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet sempat mengaku dianiaya oleh sejumlah orang tak dikenal. Namun belakangan dia mengakui telah berbohong.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto mempersilakan pihak kepolisian jika hendak memproses hukum mantan anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Ratna Sarumpaet terkait kabar bohong soal dugaan penganiayaan.
Ratna Sarumpaet sempat mengaku dianiaya oleh sejumlah orang tak dikenal. Namun belakangan dia mengakui telah berbohong.
"Kami persilakan aparat kepolisian, jika ada proses hukum, beliau harus bertanggungjawab," ujar Prabowo saat menggelar konferensi pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (3/10) malam.
Prabowo mengatakan dirinya tidak menolerir jika ada anggota tim-nya yang menyebarkan kebohongan bohong.
Pihaknya pun tidak akan segan untuk bertindak tegas. Bahkan ia meminta aparat kepolisian untuk bertindak sesuai hukum yang berlaku.
Baca: Daimler Kolanorasi dengan Renault-Nissan Kembangkan Teknologi Baterai untuk Mobil Listrik
"Kami juga tidak bisa menolerir berita bohong. Kami juga tegas, kalau ada tim yang berbohong kami tindak tegas bahkan kami minta aparat bertindak sesuai hukum," tuturnya.
Kabar Ratna Sarumpaet dianiaya tersiar sejak Selasa kemarin, dan dikonfirmasi oleh sejumlah politisi di kubu Prabowo-Sandi.
Prabowo yang sudah bertemu dengan Ratna, bahkan secara khusus menggelar jumpa pers untuk menanggapi kabar penganiayaan tersebut.
Namun pada Rabu sore ini, Ratna mengakui bahwa cerita penganiayaan yang dialaminya hanya bohong belaka. Ia meminta maaf ke Prabowo dan semua pihak yang merasa dirugikan. Pengakuan Ratna ini setelah ada penyelidikan dari kepolisian yang tak menemukan bukti adanya penganiayaan Ratna.
Laporan: Kristian Erdianto
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul: Prabowo Persilakan Polisi Proses Hukum Ratna Sarumpaet