Ibu Korban Dekati Presiden Joko Widodo: Dia yang Nomor Satu dari Kembar Tiga
Ayah korban, Bambang Sukandar, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan kepada Presiden bahwa ia berharap anaknya bisa segera ditemukan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orangtua dari Pangkih Pradana, salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018), mendekati Presiden Joko Widodo saat Presiden meninjau posko Badan SAR Nasional di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jumat sore kemarin.
Ayah korban, Bambang Sukandar, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan kepada Presiden bahwa ia berharap anaknya bisa segera ditemukan.
"Dia anak saya nomor satu, Pak," kata Bambang kepada Presiden. "Iya nanti kalau ada informasi, kami akan sampaikan," jawab Presiden Jokowi.
Ibu korban, Santi Purnama, mengemukakan, Pangkih Pradana (29) merupakan anak sulung dari kembar tiga bersaudara.
Baca: Lion Air JT 610 Jatuh, Tak Gunakan Celana Pendek Bisa Selamatkan Nyawa saat Terbang
"Anak saya kembar tiga, Pak. Dia yang nomor satu," ujar Santi. "Kasihan Pak, anaknya masih kecil," lanjut Bambang.
Jokowi kemudian memanggil ajudan pribadinya untuk mencatat nomor telepon ayah korban.
Sesaat setelah Jokowi pergi, Santi menyatakan, dia berharap anaknya segera ditemukan.
"Tadi saya minta segera ditemukan. Minta anak saya segera diidentifikasi," ujar Santi kepada wartawan.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Senin lalu. Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Dia Anak Saya Nomor Satu, Pak"".