KRI Banda Aceh Bawa Kompresor dan Balon Udara untuk Angkat Mesin Lion Air PK-LQP
"Rencananya, balon udara ini akan digunakan oleh para penyelam dari Dislambair yang sudah di lokasi tempat mesin pesawat Lion Air," ujar Bambang
Penulis: Brian Priambudi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KRI Banda Aceh kembali melaut ke perairan Tanjung Pakis, Karawang untuk melakukan SAR korban dan badan pesawat Lion Air PK-LQP, dengan membawa kompresor dan balon udara.
Komandan Satuan Kapal Amfibi Koarmada I Bambang Trijanto mengatakan, kompresor dan balon udara akan digunakan untuk mengapungkan mesin pesawat Lion Air PK-LQP.
Baca: Menilik Kerasnya Pasukan Taifib Penemu Black Box Lion Air JT 610: Renang dengan Tangan Kaki Terikat
"Rencananya, balon udara ini akan digunakan oleh para penyelam dari Dislambair yang sudah di lokasi tempat mesin pesawat Lion Air," ujar Bambang di Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018).
"Setelah itu nanti akan diangkat menggunakan crane di KRI Torani atau Banca Aceh untuk dibawa lagi ke JICT," lanjutnya.
Bambang menjelaskan saat ini tim penyelam telah menemukan dua mesin pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT 610.
Dirinya berharap, dengan dibawanya balon udara dan mesin kompresor kedua mesin tersebut sudah sampai di JICT pada malam hari ini.
"Semoga malam ini bisa sampai di JICT. Mungkin yang bisa tahu para penyelam-penyelam kita," ujar Bambang.
Belum diketahui berapa jumlah balon udara yang dibawa oleh KRI Banda Aceh ke perairan Tanjung Karawang.
Namun Bambang menyebutkan balon udara tersebut mampu mengangkut beban hingga 8 ton.
"Kemampuan balon udara sampai 8 ton," pungkasnya.
Baca: Dua Kantong Jenazah Diduga Penumpang Lion Air Tiba di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok
Sebagai tambahan informasi, lokasi mesin pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT 610 ditemukan dekat dengan lokasi ditemukannya FDR.
Berdasarkan update informasi di Posko Basarnas di JICT, Tanjung Priok, pada Jum'at (2/11/2018) kemarin, tercatat 73 kantong jenazah telah diterima DVI Polri.