Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Maria Walanda Maramis, Berikut 6 Tokoh Indonesia yang Pernah Jadi Google Doodle

Maria Walanda Maramis menjadi Google Doodle hari ini, Sabtu (1/12/2018), berikut adalah ^ tokoh lain yang juga pernah menjadi Google Doodle.

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Daryono
zoom-in Selain Maria Walanda Maramis, Berikut 6 Tokoh Indonesia yang Pernah Jadi Google Doodle
google
Maria Walanda Maramis menjadi Google Doodle hari ini, Sabtu (1/12/2018), berikut adalah 6 tokoh lain yang juga pernah menjadi Google Doodle. 

5. Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya ananta
Google Doodle Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer menjadi Google Doodle pada Senin (6/2/2017) dilansir dari Tribun Timur.

Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-92.

Pram adalah seorang penulis "Tetralogi Buru", karyanya itu telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa.

6. Samaun Samadikun

Samaun Samadikun
Google Doodle Samaun Samadikun

Prof. Dr. Samau Samadikun menjadi Google Doodle pada 15 April 2016, dilansir dari Tribun Timur.

Samaun Samadikun oleh ilmuwan dikenal sebagai Bapak Mikroelektronika.

Berita Rekomendasi

Samaun Samadikun memperoleh The 1998 Award of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk menghargai dedikasinya di bidang ilmu pengetahuan

Beliau lahir di Magetan, Jawa Timur, 15 April 1931 dan meninggal di Jakarta, 15 November 2006 pada umur 75 tahun.

7. Bagong Kuusdiarja

bagong Kussudiardja
Google Doodle Bagong Kussudiardja

Bagong Kuusdiarja lahir di Yogyakarta, 9 Oktober 1928. Beliau menghembuskan nafas terakhir di Yogyakarta, 15 Juni 2004 pada umur 75 tahun.

Kussudiarja tercatat sebagai salah seorang Koreografer dan Pelukis Indonesia.

Bagong memulai kariernya sebagai penari Jawa klasik di Yogyakarta pada 1954.

Bagong sendiri berkenalan dengan seni tersebut melalui Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang dipimpin oleh Pangeran Tedjokusumo, seniman tari ternama.

Baca: Mengenal Sosok Walanda Maramis, Pahlawan Tanah Minahasa yang Tampil Pada Google Doodle Hari Ini

Bagong mendirikan Pusat Latihan Tari (PLT) pada 5 Maret 1958 dan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja pada 2 Oktober 1978.

Selama hidupnya, lebih dari 200 tari telah diciptakan, dalam bentuk tunggal atau massal, diantaranya; tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, dan Kebangkitan dan Kelahiran Isa Almasih (1968), juga Bedaya Gendeng (1980-an).

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas