Prabowo Kritik Media Massa, Sandiaga: Masyarakat Butuh Berita Objektif
Sandiaga Uno menilai Reuni 212 merupakan peristiwa yang besar, sehingga seharusnya mendapatkan porsi pemberitaan yang luas
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menanggapi kritik yang dilayangkan oleh Prabowo Subianto terhadap media terkait pemberitaan Reuni 212.
Menurut Sandiaga Uno, masyarakat membutuhkan pemberitaan yang objektif dari media.
Baca: Reuni 212 Disebut Agenda Politik, Zulhas: Jangan Menghina
Sandiaga Uno menilai Reuni 212 merupakan peristiwa yang besar, sehingga seharusnya mendapatkan porsi pemberitaan yang luas.
"Itu yang tadi saya sampaikan bahwa esensinya adalah masyarakat ingin mendapatkan berita yang objektif berita yang betul-betul cover both side," ujar Sandiaga Uno di Cipulir, Jakarta Selatan,
"Suatu event yang sangat luar biasa 212 itu saya kan juga punya media monitoring sangat wide coverage-nya. Padahal yang diutamakan itu adalah satu esensi yang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia," tambah Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno mengaku telah melihat headline sejumlah koran nasional sehari setelah Reuni 212.
Dari beberapa koran tersebut, Sandiaga Uno mengaku hanya sedikit media yang memberitakan berita tersebut pada headline-nya.
"Ini mestinya mendapatkan tempat yang lebih banyak di media. Saya buka lima koran hari Seninnya yang memberitakan secara masif cuma Republika, yang lain ya ada, tapi kecil," ungkap Sandiaga uno.
Selain itu, Sandiaga Uno mengaku mendapatkan pengaduan dari masyarakat bahwa pemberitaan dari Reuni 212 sangat kecil.
Namun, Sandiaga Uno menilai sebaiknya masyarakat tidak usah menyalahkan media massa.
"Ini bukan saya yang ngomong tapi seluruh masyarakat bilang kok gak ada ya ini coverage-nya. Ya buat saya janganlah kita menyalahkan media," pungkas Sandiaga.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto menyampaikan kritik keras kepada kalangan wartawan dan pers terkait acara reuni 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (2/12/2018) lalu.
Baca: Putri Gus Mus Tanggapi Puisi Felix Siauw Terkait Reuni 212
Dirinya menyebut media mainstream tidak fair karena tidak memberi porsi yang layak terhadap acara yang dipadati ribuan peserta itu.
"Jutaan hadir tapi media kita tidak melihatnya. Ini aneh bin ajaib. Mereka, saya katakan, hanya menunggu gue salah ngomong kemudian digoreng lagi," tutur Prabowo.