BMKG Analogikan Pendeteksian Tsunami Selat Sunda seperti 'Menjaring Ayam dengan Perangkap Gajah'
4 penjelasan kondisi tsunami Selat Sunda dari staff BMKG, gunakan analogi gajah dan ayam hingga gambarkan kondisi terkini di lapangan.
Editor: Tiara Shelavie
Analogi gajah ini diberikan karena dampak kerusakan yang ditimbulkan besar dan luas.
• Pasca Tsunami Banten & Lampung, Tulisan Selat Sunda Rawan Bencana oleh Kabid BMKG Ini Jadi Trending
3. Analogi Ayam dan Anak Ayam
Sementara itu, tsunami Selat Sunda disebabkan o;eh erupsi gunung api yang diikuti longsor.
Kekuatan erupsi setara dengan gempa magnitundo 3.
Skala longsor yang terjadi setara dengan gempa magnitundo 2.
Jika dibandingkan maka hal ini sangat jauh dari hal yang bisa memicu tsunami.
Itulah sebabnya, gunung api dan longsor dianalogikan sebagai ayam dan anak ayam.
• Update Terbaru Tsunami Banten & Lampung: Jumlah Korban Meninggal, Luka, dan Hilang Bertambah
4. Realita di Lapangan
Sementara ini, di lapangan BMKG memang memiliki perangkap gajah.
Untuk menangkap ayam yang bisa memicu datangnya gajah, diperlukan jaringan yang lebih kecil, yakni sekitar 1-3 km persegi.
Tanggungjawab ini sebenarnya diberikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) namun PVMBG sendiri masih dinilai terbatas untuk menangkap ayam-ayam ini.
Berikut postingan akun Instagram @infobmkg tentang penjelasan 'Menjaring Ayam dengan Perangkap Gajah'.
(TribunStyle.com/ Suli Hanna)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 4 Penjelasan Kondisi Tsunami Selat Sunda dari Staff BMKG: Gunakan Analogi Gajah dan Ayam