Mahfud MD Sebut Puisi Fadli Zon Penistaan dan Tak Pantas Dipilih Lagi Jadi Wakil Rakyat
Polemik puisi Fadli Zon menggelinding deras ditanggapi para tokoh politik, pengamat, tooh Nadlatul Ulama, terakhir mantan Ketua Mahkamah Konstitusi,
Editor: Sugiyarto
Sejumlah kalangan santri menuntut Fadli Zon untuk meminta maaf lantaran puisi 'Doa yang Tertukar' yang dibuatnya dinilai telah menyindir Mbah Moen.
Namun, Fadli Zon enggan meminta maaf karena tidak merasa kalau puisi yang ditulisnya itu ditujukan untuk Mbah Moen.
Fadli Zon mengaku sangat menghormati Mbah Moen sebagai ulama. Fadli Zon lantas meminta agar puisi 'Doa yang Tertukar' tidak dipolitisasi.
Menag Minta Klarifikasi Fadli Zon
Salah satunya yang menjadi perhatian adalah ketika di komentari oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin yang langsung menanyakan siapakah sosok 'kau' pada puisi.
Menag Lukman pun terang-terangan menanyakan sosok 'kau' pada puisi Fadli Zon adalah Kiai Maimoen Zubair?
"Pak @fadlizon Yth."
"Agar mendapatkan kejelasan, saya mohon tabayyun (klarifikasi): apakah yg dimaksud dengan 'kau' pada puisi tsb adalah Simbah Kiai Maimoen Zubaer? #doayangditukar," tulis Menag Lukman.
Fadli Zon yang juga merupakan politisi partai Gerindra tersebut langsung memberikan klarifikasi.
Fadli Zon menjawab pertanyaan dari Lukman tersebut dengan mengatakan jika Sosok kau itu adalah makelar Doa.
"Pak Lukman yb, jelas sekali bukan. Itu itu penguasa n makelar doa." jawab Fadli Zon atas pertanyaan menteri agama tersebut. Jawaban Fadli Zon itu pun kembali dibalas oleh Menag Lukman.
"Alhamdulillah.."
"Terima kasih sekali atas penjelasannya..," tulis Lukman.