Mereka yang Meninggalkan Prabowo Subianto dan Beralih ke Joko Widodo
Namun seiring waktu, tak hanya mendapat dukungan, kedua pasangan tersebut juga kehilangan dari para pendukungnya.
Editor: Hasanudin Aco
Yusril mengatakan, PBB ingin lolos ambang batas parlemen 4 persen dan mendapatkan kembali kursi di DPR RI.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang baik dengan sesama partai maupun dengan capres.
Menurut Yusril, yang paling mungkin dan paling bisa bernegosiasi hanya dengan paslon nomor urut 1 Jokowi-Ma'ruf Amin.
Diakuinya, PBB telah lebih dulu berkomunikasi dengan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun, menurut Yusril, tidak ada titik temu dalam negosiasi.
2. La Nyalla Mattalitti
Mantan Kader Partai Gerindra La Nyalla Mattalitti juga mengalihkan dukungan ke Jokowi.
Padahal, La Nyalla diketahui mendukung Prabowo Subianto sejak digandeng Megawati menjadi Calon Wakil Presiden di Pemilu 2009.
Dukungan berlanjut hingga Prabowo mencalonkan diri menjadi capres pada Pemilu 2014.
Pada 2014, ia menginisiasi Rumah Merah Putih sebagai basecamp pendukung Prabowo. Rumah itu sebenarnya merupakan tempat bagi komunitas La Nyalla yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprato, Surabaya, Jawa Timur.
Rumah Merah Putih merujuk pada nama koalisi yang coba dibangun Prabowo-Hatta ketika itu, Koalisi Merah Putih (KMP).
Namun, La Nyalla mengalihkan dukungan ke Jokowi karena ia merasa kepentingan politiknya tidak pernah difasilitasi oleh Prabowo.
Menurut dia, saat Pilkada Jatim 2018, Prabowo tidak juga memberikan rekomendasi untuk dirinya sebagai cagub Jawa Timur.
"Saya capek jadi oposisi, sekarang dukung yang pasti-pasti saja, yang programnya sudah nyata dan jelas," ujar dia.