Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Keluarga soal Harina Hafitz, WNI yang Menjadi Korban Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines

Bahkan, kepergiannya ke Nairobi adalah dalam rangka mengikuti pertemuan PBB di Nairobi, Kenya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Keluarga soal Harina Hafitz, WNI yang Menjadi Korban Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines
Dok. Pribadi/BBC Indonesia
Harina Hafitz, seorang WNI yang menjadi salah satu penumpang Ethiopian Airlines ET-302 

Seorang sumber PBB kepada kantor berita Agence France-Presse bahwa "sedikitnya 12 korban berafiliasi dengan PBB."

Pesawat dengan nomor penerbangan ET-302 itu menggunakan pesawat Boeing 737 Max-8 yang dioperasikan sejak November 2018.

Saat jatuh, pesawat itu mengangkut 149 penumpang dan delapan awak.

Baca: Ditinggal Reino Barack Nikah dengan Syahrini, Luna Maya Disebut Bakal Dapat Pria Bersifat Kebapakan

Mereka dinyatakan meninggal dunia, termasuk 32 warga Kenya, 18 warga Kanada, sembilan warga Ethiopia, delapan warga Amerika Serikat dan seorang warga negara Indonesia.

Pimpinan Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, mengatakan mereka yang berada di dalam pesawat naas itu berasal dari 30 negara yang berbeda-beda.

Selain seorang penumpang dari Indonesia, terdapat satu penumpang dari masing-masing negara; Belgia, Somalia, Norwegia, Serbia, Togo, Mozambik, Rwanda, Sudan, Uganda dan Yaman.

Penyebab terjadinya kecelakaan belum sepenuhnya jelas. Namun, pilot melaporkan mengalami kesulitan dan telah meminta kembali ke Addis Ababa, sebut Ethiopian Airlines.

BERITA TERKAIT

"Pada tahap ini, kami tidak bisa menepis apapun," sebut CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, kepada para wartawan di Bandara Internasional Bole di Addis Ababa.

Baca: Reino Barack-Syahrini Disebut Ada Tekanan Saat Hadapi Media, Peramal: Tegang karena Merasa Bersalah

"Kami juga tidak bisa mengaitkan suatu hal dengan penyebabnya karena kami harus mematuhi aturan internasional dalam menunggu penyelidikan."

Pandangan di lokasi disebut baik namun laman pemantau lalu lintas udara, Flightradar24, melaporkan "kecepatan vertikal pesawat tidak stabil setelah lepas landas".

Pesawat itu jatuh sekitar enam menit setelah tinggal landas dari ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, dengan tujuan ibu kota Kenya, Nairobi.

Pimpinan Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, meninjau lokasi jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan ET-302.

Operasi pencarian tengah dilakukan di lokasi jatuhnya pesawat di sekitar Kota Bishoftu, 60km arah tenggara Addis Ababa.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas