Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Keluarga soal Harina Hafitz, WNI yang Menjadi Korban Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines

Bahkan, kepergiannya ke Nairobi adalah dalam rangka mengikuti pertemuan PBB di Nairobi, Kenya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Keluarga soal Harina Hafitz, WNI yang Menjadi Korban Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines
Dok. Pribadi/BBC Indonesia
Harina Hafitz, seorang WNI yang menjadi salah satu penumpang Ethiopian Airlines ET-302 

Pilot yang bertugas adalah Kapten Senior Yared Getachew dengan "performa terpuji" dan telah mengantongi 8.000 jam terbang, sebut maskapai Ethiopian Airlines.

Kopilot adalah Ahmed Nur Mohammod Nur dengan 200 jam terbang.

Model pesawat itu sama dengan model pesawat yang dioperasikan Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 yang jatuh dalam penerbangan dari Jakarta-Pangkal Pinang pada tanggal 29 Oktober tahun 2018.

Bahkan, seperti pilot maskapai Ethiopian Airlines, pilot Lion Air dilaporkan menghubungi pengawas lalu lintas udara guna meminta izin untuk kembali, tidak lama setelah lepas landas.

Dalam peristiwa itu, seluruh 189 penumpang dan awak kapal meninggal dunia setelah pesawat jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Seorang saksi mata di tempat kejadian di Addis Ababa mengatakan kepada BBC bahwa terjadi kebakaran besar ketika pesawat menghantam darat.

"Ledakan dan kebakaran begitu dahsyat sehingga kami tidak bisa mendekat," katanya.

Berita Rekomendasi

Semuanya terbakar habis. Ada empat helikopter di lokasi kejadian sekarang," tambahnya.

Berita tragis itu pertama kali diungkapkan oleh Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, yang menyampaikan "belasungkawa mendalam" melalui akun Twitter.

Produsen pesawat Boeing menyatakan kesedihan mendalam atas jatuhnya pesawat Ethiopia Airlines yang menyebabkan seluruh penumpang dan awaknya meninggal dunia.

Menyusul jatuhnya pesawat Lion Air B-737 Max-8, Boeing menerbitkan buletin khusus tentang masalah sensor yang diperingatkan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Dalam buletin, perusahaan Amerika itu menegaskan bahwa para pejabat KNKT yakin pilot mendapat informasi yang salah dari sistem otomatis pesawat sebelum jatuh menghujam ke perairan Karawang.

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas