Jokowi Usung Pembangunan, Ketum Golkar: Sesuai Filosofi Partai
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto menegaskan bahwa filosofi partainya adalah pembangunan
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto menegaskan bahwa filosofi partainya adalah pembangunan.
Artinya, Golkar siap mendukung dan mendorong pembangunan bangsa Indonesia agar lebih maju dan sejahtera.
“Nah, pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sangat bergerak atau ekspansif dalam memacu bidang pembangunan, seperti pembangunan infrastruktur untuk jalan, pelabuhan, dan bandara,” kata Airlangga di Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Menurutnya, setelah era orde baru, pembangunan secara masif yang ada di Indonesia, kembali dilakukan oleh Jokowi.
Baca: Ke Banten, Menkeu Sri Mulyani Borong Bandeng hingga Kaus Soekarno
“Jadi, waktu itu Pak Soeharto membangun selama 32 tahun, tetapi Pak Jokowi hanya 4 tahun sudah sangat agresif,” ungkapnya.
Dari capaian 4 tahun selama ini, Airlangga memandang kinerja Jokowi sangat cocok dengan filosofi dan dasar perjuangan Partai Golkar.
“Yang namanya pembangunan itu menghasilkan karya. Inilah yang mendorong Partai Golkar mendukung 100 persen Pak Jokowi untuk dua periode,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Airlangga juga menilai, pembangunan yang sudah berjalan saat ini perlu dilanjutkan lagi untuk menjadi lebih baik.
“Apalagi, kami melihat pertumbuhan ekonomi kita tahun 2018 yang naik dibanding tahun sebelumnya, ini menunjukkan bahwa iklim usaha di Indonesia sangat kondusif dan kemampuan daya beli masyarakat tetap terjaga,” jelasnya.
Dengan tumbuh di atas 5 persen, perekonomian nasional juga dianggap cukup kuat karena di tengah terpaan angin kencang dari ketidakstabilan perekonomian global.
“Ini salah satunya ditopang oleh sektor industri manufaktur yang memberikan kontribusi tertinggi bagi ekonomi Indonesia,” ujar Airlangga yang juga menjabat Menteri Perindustrian.
Menurutnya, Presiden Jokowi telah mencetak prestasi-prestasi pemerintahan dalam kurun 4 tahun terakhir. Termasuk dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.
“Hingga Februari 2018, angka kemiskinan turun menjadi 9,84 persen. Ini adalah pertama kalinya Pemerintah bisa menekan angka kemiskinan di bawah 10 persen," ungkapnya.
Begitu juga dengan tingkat pengangguran. Menurut Airlangga, sepanjang masa pemerintahan Jokowi ini angka pengangguran mampu ditekan hingga 5,3 persen. Dengan kata lain, banyak lapangan kerja dibuka karena kondisi perekonomian yang baik.