Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alami Kejadian Tak Wajar Sebelum Akunnya Diretas, Ferdinand: Jika Benar Dia, Saya Cabuti Kukunya

Ferdinand Hutahaean mengatakan, intensitas dirinya dibuntuti, semakin sering satu bulan belakangan sebelum akun Twitter-nya diretas.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Alami Kejadian Tak Wajar Sebelum Akunnya Diretas, Ferdinand: Jika Benar Dia, Saya Cabuti Kukunya
Tribunnews.com/Dennis Destryawan
Juru bicara Partai Demokrat Imelda Sari dan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat menggelar konferensi pers di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019). 

Saya yakin, mereka yang meretas ini mau mem-framing saya seolah saya LGBT gitu loh. Ferdinand ini dibentuk untuk menjadi LGBT, hasilnya terlihat.

Setelah kasus itu, media sosial saya banjir direct message dari kaum LGBT, dikira mungkin saya ini benar-benar LGBT.

Tribun : Tujuan anda foto setengah badan telanjang?

Ferdinand : Ya biasalah. Namanya pria ingin terlihat gagah di media sosial. Foto itu saya ambil di salah satu hotel di Semarang.

Kalau foto telanjang dada, itu biasa lah laki-laki tapi, karena dirangkai dengan foto lain, jadinya seperti foto mesum.

Tribun : Wanita di dalam Video?

Ferdinand : Benar itu video saya dengan pacar saya di Gili Trawangan. Status saya single saat itu dan saya punya pacar inisial AL. Saya pacaran dua tahun dengan dia dan kandas.

Berita Rekomendasi

Ya masa pacaran saja tidak boleh? Ini mereka framing bahwa saya selingkuh. Padahal, saya tidak beristri tahun 2016. Selain tiga foto dan satu video itu, editan semua.

Tribun : Peretas orang bayaran?

Ferdinand : Kembali ke tadi, kenapa mereka berani? tentu ada bayaran dan jaminan. Siapa yang menjamin? Tentu elit-elit tadi yang dekat dengan kekuasaan yang punya akses dan atau mencantol ke penguasa.

Baca: Prabowo: Kebocoran Anggaran Saya Hitung Rp 1.000 Triliun, Bukan Dibantah Tapi Dihina

Tidak mungkin preman yang menjamin. Yang bisa menjamin hanya elit politik. hanya itu yang bisa. Kalau kami, elit politik di luar kekuasaan, tidak bisa memberikan jaminan. 

Tribun : Anda ingin mengatakan, pelaku merasa aman?

Ferdinand : Iya dong. Mereka melakukan aktivitas itu tidak hanya ke satu orang, tetapi juga ada beberapa orang. Tanpa rasa takut. Mengapa? ya ada jaminan dan bayaran.

Tanpa dua ini tidak mungkin. Kalau tanpa bayaran, bisa jadi mereka tergabung dari dalam satu tim. Ini brutal. Elit saja sudah diperlakukan seperti ini.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas