BPN Rahasiakan Lokasi Penghitungan Real Count, Fadli Zon Jelaskan Alasannya
Fadli mengatakan, BPN tak ingin mempublikasi lokasi penghitungan real count lantaran khawatir peretasan sistem.
Editor: Hasanudin Aco
![BPN Rahasiakan Lokasi Penghitungan Real Count, Fadli Zon Jelaskan Alasannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/prabowo-subianto-mencoblos-di-bojong-koneng_20190417_183015.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon, mengatakan, lokasi rekapitulasi suara yang dilakukan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, berpindah-pindah.
Alasannya, menurut Fadli, BPN ingin menjaga keamanan tempat rekapitulasi.
"Ada di beberapa tempat, di Kertanegara ada, di DPP ada pengumpulan-pengumpulan C1 dan bukti-bukti. Salah satu alasannya security, karena itu berpindah-pindah," kata Fadli saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Fadli mengatakan, BPN tak ingin mempublikasi lokasi penghitungan real count lantaran khawatir peretasan sistem.
"Begitu Anda kasih tahu di mana langsung itu dihack, langsung itu diretas. Itu terjadi berkali-kali," ujarnya.
"Kita gampang. Saya bisa kasih Anda kalau untuk kebutuhan foto, ada orang lagi kerja, itu banyak. Di beberapa tempat," imbuhnya.
Baca: Mengapa BPN Prabowo-Sandi Belum Mau Buka-bukaan Real Count Internal?
Selanjutnya, Fadli mengatakan, BPN akan membuka proses rekapitulasi suara pada waktu yang tepat.
"Saya kira itu akan menjadi salah satu consideran kita karena kita sangat yakin bahwa Prabowo-Sandi menang," pungkasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Andre Rosiade menyebutkan, pihaknya terus melakukan penghitungan real count internal pilpres 2019.
![KARANGAN BUNGA BUAT PRABOWO-SANDI----Karangan bunga ucapan selamat atas terpilihnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai pasangan presiden-wakil presiden 2019-2024 masih berdatangan di Rumah Kertanegara, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2019).](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/karangan-bunga-ucapan-selamat-buat-kemenangan-prabowo-sandi_20190420_225522.jpg)
Hanya saja, penghitungan suara itu sengaja dilakukan di lokasi yang menurutnya tak gampang diakses.
" Real count terus dilakukan oleh DPP PartaiGerindra dan BPN. Mengenai lokasi tentu kami tempatkan di lokasi yang aman dan tidak gampang diakses pihak yang tidak berkepentingan," kata Andre kepada Kompas.com, Selasa (23/4/2019).
Ragukan KPU
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN), Fadli Zon tetap meragukan hasil sementara penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilu 2019.
Alasannya, KPU tidak menggunakan rekapitulasi manual berjenjang.
"Saya masih meragukan karena sekarang sistemnya berjenjang dong. Manual berjenjang coba diumumkan, manual berjenjang karena yang dihitung kan manual berjenjang. Itu kan tidak dipake," kata Fadli saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Fadli mengatakan, Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU bisa salah dalam menginput data.
"Input datanya salah rumusnya bisa salah, jadi kalau mau kita bikin 90 lawan 10 juga bisa gampang itu. Saya kira anak mahasiswa juga bisa mengerjakan itu," ujarnya.
Baca: Fadli Zon Ragukan Hasil Real Count KPU
Fadli mengibaratkan, hasil sementara real count KPU yang menunjukkan keunggulan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin seperti algoritma.
"Yaa kalau kita ada algoritma pasang aja 90-10 gitu bisa. Mau sampe kiamat juga itu aja hasilnya," pungkasnya.
Kubu Prabowo-Sandiaga sudah mendeklarasikan kemenangan Pilpres 2019 berdasarkan exit poll, quick count, dan real count.
Namun, BPN tidak bersedia membuka proses penghitungan suara dari seluruh daerah.
Hingga Rabu pukul 08.20, data yang masuk dalam Situng KPU mencapai 220.969 TPS dari total 813.350 TPS.
Jika dipersentasekan, data tersebut baru mencapai 27,16 persen.
Hasil Situng sementara ini menunjukkan, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul 55,46 persen.
Sementara paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan 44,54 persen suara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPN Rahasiakan Lokasi Penghitungan Real Count, Ini Penjelasan Fadli Zon" DAN "Fadli Zon Ragukan Hasil Real Count KPU"
Penulis : Haryanti Puspa Sari