Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah 119 Petugas KPPS dan 15 Polisi Meninggal, Bagaimana Dengan Penyelenggaraan Pemilu ke Depan?

Jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) yang meninggal dunia bertambah menjadi 119 orang.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Sudah 119 Petugas KPPS dan 15 Polisi Meninggal, Bagaimana Dengan Penyelenggaraan Pemilu ke Depan?
dok pribadi
Almarhum Nasokha KPPS yang meninggal dunia karena kelelahan 

"Memang pekerjaannya berat, memang pekerjaannya banyak, maka ya orang sangat mungkin kelelahan dalam menjalankan tugas," tutur Arief Budiman.

Baca: Suami Temani Istri ke Bilik Suara, 7 Partai di Jawa Timur Ini Kompak Komplain ke KPU dan Bawaslu

Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo Rabu 24 April, 04.00 WIB Data Masuk 26%

Namun Arief Budiman mengakui sangat dilematis jika jam kerja disesuaikan seperti jam kerja normal.

Pasalnya, penyelenggaraan pemilu membutuhkan waktu kerja di luar jam kerja.

"Kalau dibikin kerjanya seperti kerja normal kantoran masuk jam 08.00 pagi pulang jam 04.00 sore, bisa nggak selesai pemilunya. Memang kerja penyelenggara Pemilu itu kerjanya overtime," jelas Arief Budiman.

"Makanya ketika kami memilih itu, memang nyari orang-orang yang sehat fisiknya, sehat mentalnya. Karena sehat fisiknya saja juga berisiko kalau orang ditekan kanan kiri gampang down, nggak bisa," pungkas Arief Budiman.

Seperti diketahui, sebanyak 12 petugas KPPS di Jawa Barat gugur saat menjalankan tugasnya.

Penyebab meninggalnya para petugas ini pun sebagian besar karena kelelahan.

Berita Rekomendasi

Namun ada juga yang mengalami kecelakaan lalu lintas.

KETUA KPPS KECELAKAAN - Zulkarnain, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melakukan tugasnya saat Rapat Pleno rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara Pemilu 2019 tingkat kecamatan yang digelar di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, Selasa (23/4/2019). Zulkarnain menderita sakit karena kecelakaan saat bertugas menjadi ketua KPPS TPS 11 di Kecamatan Gabek pada pemilu serentak tanggal 17 April 2019 lalu. Ia mengalami kecelakaan diduga karena kelelahan menjadi ketua KPPS di kota itu. (BANGKA POS/RESHA JUHARI) *** Local Caption ***
KETUA KPPS KECELAKAAN - Zulkarnain, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melakukan tugasnya saat Rapat Pleno rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara Pemilu 2019 tingkat kecamatan yang digelar di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, Selasa (23/4/2019). Zulkarnain menderita sakit karena kecelakaan saat bertugas menjadi ketua KPPS TPS 11 di Kecamatan Gabek pada pemilu serentak tanggal 17 April 2019 lalu. Ia mengalami kecelakaan diduga karena kelelahan menjadi ketua KPPS di kota itu. (BANGKA POS/RESHA JUHARI) *** Local Caption *** (BANGKA POS/RESHA JUHARI)

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyarankan, penyelenggaraan pemilu serentak harus dievaluasi, terkait banyaknya korban meninggal dunia yang kelelahan saat bertugas menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Ia mengatakan, sejak awal telah ada kekhawatirkan terkait beban kerja yang sangat berat dari seorang petugas KPPS, mengingat pemilu 2019 merupakan pemilu yang paling rumit.

“Itu lah yang kita khawatirkan sejak awal. Bahwa ini pemilu yang terumit, ternyata ada korbannya baik di kalangan KPPS juga di Kepolisian ada korban,” kata wapres JK di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, usai menerima tokoh dan pimpinan ormas Islam, Senin (22/4/2019) malam.

JK pun meminta agar pilpres dan pileg penyelenggaraanya dipisah, di mana pemilihan calon anggota legislatif digelar tertutup oleh parpol.

Baca: Wiranto Minta Pengerahan Brimob ke Jakarta Tak Usah Diributkan

Baca: Komentar Sang Pemecah Rekor Nasional 2009 Kepada Lalu Muhammad Zohri

Masyarakat cukup memilih partai, dan partai yang menentukan calegnya sendiri.

“Tentu harus evaluasi yang keras, Salah satu hasil evaluasi dipisahkan antara pilpres dengan pileg itu supaya bebannya jangan terlalu berat. Termasuk juga caleg-caleg itu tertutup. Pilih partai saja, sehingga tidak terjadi keruwetan menghitung,” jelas dia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas