Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Tukang Sol Sepatu, Pengantar Galon Air hingga Pedagang Kopi Keliling Maju Caleg

ketiga sosok ini membantah semua anggapan maju sebagai calon legislatif membutuhkan modal besar. Simak ceritanya

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cerita Tukang Sol Sepatu, Pengantar Galon Air hingga Pedagang Kopi Keliling Maju Caleg
Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH
Seorang pekerja sedang memeriksa kondisi fisik surat suara anggota DPR RI di Gor Larangan, Kota Tangerang, Rabu (13/3/2019). Surat suara ini akan di distribusi untuk 5 kecamatan. Yaitu kecamatan Pinang, Cipondoh, Larangan, Ciledug, dan Karang Tengah. Jumlah surat suara DPR RI ini ada 600.000 surat suara. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH 

Tukang Kopi Keliling Diajak Pelanggannya Maju Caleg

Terakhir, kisah Eha Soleha, seorang pedagang kopi keliling yang berani maju sebagai caleg DPRD Kota Cilegon.

Janda yang maju sebagai caleg dari PPP ini memberanikan diri meski tidak memiliki modal.

Baca: Dari Artis hingga Politisi Senior, Inilah 6 Caleg yang Terancam Tak Lolos ke DPR RI dari Dapil Jatim

Cerita pedagang kopi keliling, Eha Soleha maju sebagai Caleg DPRD Kota Cilegon (Repro YouTube Mata Najwa di Trans7)
Cerita pedagang kopi keliling, Eha Soleha maju sebagai Caleg DPRD Kota Cilegon (Repro YouTube Mata Najwa di Trans7) (Repro Youtube Mata Najwa di Trans7)

Dalam acara Mata Najwa yang tayang di Trans7 , Kamis (7/3/2019) ini, Eha Soleha menceritakan bagaimana dirinya bisa maju sebagai caleg.

Selama 3 tahun ini, Eha Soleha bekerja sebagai pedagang kopi keliling.

Ia berdagang kopi di pasar mulai dari tengah malam hingga pagi hari.

Saat berjualan, dirinya tiba-tiba diajak oleh pelanggan istimewanya untuk maju sebagai caleg.

BERITA REKOMENDASI

"Yang ngajak saya nyaleg itu pelanggan kopi saya, pelanggan istimewa ternyata dia Ketua DPC PPP," kata Eha Soleha dalam acara yang dipandu Najwa Shihab itu.

Lanjutnya, ia diajak maju sebagai caleg karena dianggap menginspirasi.

Eha pun menuturkan cerita lucunya saat pelanggannya itu meyakinkannya untuk maju sebagai caleg.

"Kamu mau gak dijadiin caleg. Kamu janda kan? mau ya ta' jadiin caleg. Ya barangkali biar dapet laki," katanya seraya diikuti tawa oleh para penonton di studio.

Eha Soleha mengaku terus mendapatkan motivasi, sebab ia menanggap kalau politik itu bukan milik orang kaya saja, tapi hak semua orang.

"Aku tak punya uang. gak masalah. terus dia (pelanggan) bujukin saya setiap hari. Ya sudah lalu saya daftar jadi caleg. Saya bilang sama ibu dan ade, saya mau jadi anggota dewan," ucap Eha Soleha.

Saat memulai kampanye, Eha Soleha harus melalui rintangan yang cukup berat.

Ia kerap pendapat cibiran dari orang-orang karena dirinya tidak memiliki modal.

"Saya bilang sama adek saya. Saya mau nyaleg. terus dia bilang 'kamu mah gak mungkin, kamu gak punya uang," katanya.

Ia juga sempat diremehkan orang lain karena dirinya tak punya banyak uang.

"Kata orang saya ada uang gak. Gak ada saya bilang. terus dia bilang 'Ah kalau gak ada uang gak mau dipilih.'. Tapi temen saya beri semangat, saya didoain semoga orang-orang pada milih saya," ungkapnya.

Eha Soleha pun menceritakan cara berkampanyenya.

Sambil berjualan kopi, ia mengampanyekan diri kepada para pelanggannya dengan menyebarkan kartu nama.

Baca: 4 Kisah Caleg dan Tim Sukses Caleg yang Gagal pada Pemilu 2019, dari Depresi Hingga Mandi Kembang

Kadang ia juga menempelkan stiekr ke rumah-rumah warga.

"Ke kampung door to door tempel stiker di rumah tetangga atau temen. Gak ada yang protes, tapi seminggu kemudian gambar saya dilepas," ucapnya sambil tertawa. (TribunJogja.com/Kompas.com/TribunnewsBogor.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas