Laporkan Dana Kampanye, Selisih Penerimaan dan Pengeluaran PSI Hanya Rp 2,3 Juta
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) Pemilu 2019 ke KPU RI.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Sisanya Rp2.342.357 masih ada di rekening saldo mereka.
PDIP bawa 13 boks
13 boks
PDI Perjuangan membawa 13 boks berisi dokumen-dokumen laporan dana kampanye Pemilu 2019 dalam penyerahan Laporan Penerimaan dan Pengeluaranan Dana Kampanye (LPPDK) ke KPU RI.
Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey, dan Wakil Bendahara Umum PDI Perjuangan Rudiyanto Chen menyerahkan boks-boks tersebut ke Ruang Samba, Hotel Borobudur, Jakarta pada Rabu (1/5/2019).
Baca: PDI Perjuangan Serahkan LPPDK ke KPU, Total Penerimaan Rp 345 Miliar
Dalam laporan LPPDK ini, Olly Dondokambey menjelaskan PDI Perjuangan menerima dana kampanye sebedar Rp 345.025.077.816 atau Rp 345 miliar.
Jumlah ini diketahui bertambah sekitar Rp 239 miliar dari laporan awal dana kampanye mereka sebelumnya sebesar Rp106.750. 833.809 (Rp106 miliar).
"Laporan per awal itu kan baru Rp106 miliar setelah sampai akhir ini, sampai terakhir jumlah pengeluaran kita Rp345 miliar," kata Olly Dondokambey di lokasi, Rabu (1/5/2019) siang.
Jumlah tersebut dihabiskan untuk atribut dan pelaksanaan kampanye rapat umum serta kegiatan sosialisasi di Pemilu 2019.
Sementara itu, Olly Dondokambey menjelaskan jumlah LPPDK Rp 345 miliar rata-rata didapat dari sumbangan para caleg mereka.
Dengan pengeluaran rata-rata hampir Rp 4 miliar - Rp 5 miliar per caleg.
Paling besar dihabiskan untuk porsi anggaran pengadaan alat peraga kampanye dan transportasi sosial para caleg.
"Dari caleg-caleg ini totalnya Rp 345 miliar ini rata-rata dari caleg. Ada contoh ini ada beberapa caleg pengeluarannya hampir Rp5 miliar. (Rata-rata dipakai) APK sama transportasi sosialisasi mereka," jelas dia.
Kegiatan sosialisasi para caleg menjadi yang paling banyak menghabiskan biaya.
Baca: Hendardi: Pemilu Berjalan Baik, Tapi Belum Sempurna
Tercatat, sekitar 90 persen dari Rp 4 miliar dihabiskan untuk giat sosialisasi. Sedangkan 10 persen sisanya dipakai untuk pengadaan APK.
"APK nya kita cuma 10 persen, tapi paling banyak itu sosialisasi. Jadi Rp4 miliar itu APK-nya sebesar Rp400-500 juta, lain-lainnya untuk kegiatan sosialisasi," ujarnya.