Ini Penjelasan Jubir BPN Soal Perubahan Angka Klaim Kemenangan Prabowo-Sandiaga
Mengenai ajakan KPU RI untuk melakukan adu data, Dahnil mengatakan hal itu sudah dilakukan pihaknya sejak sebelum dilakukan pemungutan suara
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak memberi penjelasan kenapa ada perubahan angka klaim kemenangan Prabowo-Sandiaga dari 62 persen menjadi 54 persen.
Dahnil mengatakan perubahan terjadi karena pihaknya masih terus mengumpulkan data C1.
“Waktu 62 persen kemarin memang kami baru mengumpulkan beberapa persen, perkembangan ada di tim Bapak Laode Kamaludin,” ungkap Dahnil di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).
Saat ditanya kenapa Prabowo langsung mendeklarasikan kemenangan walaupun baru mengumpulkan data beberapa persen, Dahnil tidak memberikan jawaban pasti.
“Ya itu tadi, masih terus berproses seperti Situng milik KPU,” tegasnya.
Mengenai ajakan KPU RI untuk melakukan adu data, Dahnil mengatakan hal itu sudah dilakukan pihaknya sejak sebelum dilakukan pemungutan suara, terutama masalah DPT (daftar pemilih tetap).
Baca: Respons Dahnil Anzar Simanjuntak Sikapi Video Viral Siap Presiden Elite TKN Kepada Jokowi
Dahnil pun menyayangkan pernyataan pihak KPU RI yang menyatakan siap adu data dengan BPN, namun beberapa waktu sebelumnya secara arogan mengatakan data paling valid adalah milik KPU RI.
“Kalau mau adu data jangan sampai ada pernyataan seperti itu, kalau mau adu data harus fair,” pungkasnya.
Sebelumnya dalam penyampaian kecurangan Pemilu di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat kemarin Selasa (14/5/2019) Prabowo mengatakan pihak BPN melakukan real count dan sudah mengumpulkan hasil dari 320 ribu TPS dan 40 persen total suara pemilih di seluruh Indonesia.
Saat ini menurut real count BPN kubu Prabowo-Sandi berhasil mengumpulkan 48.657.483 suara atau 54,24 persen mengalahkan kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang memperoleh 44,14 persen.