Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usul Wacana Referendum Rakyat Aceh, Wiranto Anggap Mualem Kecewa Kalah Pemilu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menduga mantan panglima GAM Muzakir Manaf kecewa menerima hasil Pemilu 2019.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Usul Wacana Referendum Rakyat Aceh, Wiranto Anggap Mualem Kecewa Kalah Pemilu
Serambi Indonesia/Budi Fatria
Ketua Dewan Pimpinan Partai Aceh (DPA-PA), Muzakir Manaf atau Mualem masuk dalam jajaran Tim Pemenangan Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. SERAMBI/BUDI FATRIA 

Menurut Moeldoko, isu itu dimunculkan karena Partai Aceh tidak memenangkan suara di Aceh sehingga muncul ketidakpuasan dari para pemimpinnya. Isu referendum pun dipakai.

Soal Referendum di Aceh, Wiranto Sebut Tak Akan Terjadi, Muzakir Manaf Tak Mau Komen Lagi
Soal Referendum di Aceh, Wiranto Sebut Tak Akan Terjadi, Muzakir Manaf Tak Mau Komen Lagi (Kolase SERAMBINEWS.COM/ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Mantan Panglima TNI itu juga menilai, isu itu tidak akan memengaruhi masyarakat. Itu diyakini hanya akan berada sebatas wacana akademik.

Dikutip dari Serambinews.com, Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka yang kini menjabat Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem mengeluarkan pernyataan yang menghentak, Senin (27/5/2019) petang.

Wiranto memastikan referendum tidak akan terjadi di Indonesia.

"Masyarakat kami harapkan tidak mempermasalahkan itu dan tidak kemudian terjebak pada hoaks," ujar Wiranto sesuai memimpin rapat koordinasi, kemarin.

Menurut Wiranto, publik sudah memahami bahwa referendum tidak lagi berlaku dalam sistem pengambilan keputusan di Indonesia.

Hal ini terlihat dari jumlah pemberitaan dan pembicaraan soal referendum di media sosial yang angkanya hanya sedikit.

Berita Rekomendasi

"Angkanya sangat kecil, hanya 1 persen dari lalu lintas media sosial yang membahas referendum," kata Wiranto.

Kritik Demokrasi

Wacana menggelar referenum disampaikan Mualem saat memperingati Haul Ke-9, Almarhum Tgk Muhammad Hasan Ditiro (3 Juni 2010-3 Juni 2019) sekaligus buka puasa bersama di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Senin (27/5/2019).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA), Muzakir Manaf (kiri) didampingi Juru Bicara KPA Pusat, Mukhlis Abee (kanan) dan ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW-PA) Bireuen, Darwis Djeunieb (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai Musyawarah Besar I Partai Aceh yang digelar di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (2/3). Muzakir Manaf terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Partai Aceh untuk periode 2013-2018.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA), Muzakir Manaf (kiri) didampingi Juru Bicara KPA Pusat, Mukhlis Abee (kanan) dan ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW-PA) Bireuen, Darwis Djeunieb (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai Musyawarah Besar I Partai Aceh yang digelar di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (2/3). Muzakir Manaf terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Partai Aceh untuk periode 2013-2018. (serambi Indonesia/Budi Fatria)

Kegiatan itu diselenggarakan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) dan Komite Peralihan Aceh (KPA), dua organisasi yang dipimpin Mualem.

Dalam acara itu hadir Pangdam IM Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko, Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak, Kajati Aceh Irdam, dan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Mualem menyampaikan alasan mengusulkan wacana referendum. Mualem mengatakan salah satu alasannya karena keadilan dan demokrasi di Indonesia.

"Kita melihat saat ini, negara kita di Indonesia tak jelas soal keadilan dan demokrasi. Indonesia di ambang kehancuran dari sisi apa saja. Itu sebabnya, maaf Pak Pangdam, ke depan Aceh kita minta referendum saja," kata Mualem.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas