Disaksikan Kepala BNPB, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Serahkan Penghargaan Untuk Sutopo
Penghargaan demi penghargaan terus mengalir untuk almarhum Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Sutopo Purwo Nugroho
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penghargaan demi penghargaan terus mengalir untuk almarhum Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Sutopo Purwo Nugroho yang telah tutup usia pada Minggu (7/7/2019) lalu.
Kali ini, penghargaan datang dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
Penghargaan diserahkan Ketua Koordinas IJTI bersama Kalaks BPBD Boyolali kepada pihak keluarga mendiang Sutopo di Boyolali, Kamis (11/7/2019).
Baca: DLH Kota Cimahi Verifikasi Pabrik Tekstil yang Saluran Pembuangan Air Limbah Dibuang ke Sungai
Baca: 4 Kebiasaan Orang Prancis yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Liburan ke Sana
Baca: Kisah Anggota Wanadri Penemu Jasad Thoriq di Gunung Piramid, Adzan & Duduk 1,5 Jam Disamping Mayat
Penghargaan Pengabdian Tanpa Batas dari IJTI kepada Sutopo tersebut disaksikan Kepala Badan National Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Mas Topo, demikian panggilan akrab Sutopo oleh rekan Jurnalis televisi dinilai menjadi sosok yang memberi inspirasi dan spirit.
Seluruh anggota IJTI merasa sangat kehilangan sosok beliau yang tidak hanya soal pemberi kabar kebencanaan tetapi juga penebar ilmu dan banyak sekali pelajaran hidup yang telah beliau tularkan baik secara langsung maupun tidak langsung selama ini.
Baca: KONI DKI Tidak Alergi Terhadap Kritik yang Sifatnya Membangun kata Djamhuron P Wibowo
Baca: Tidak Terima Kisah Cintannya Berakhir, Pria di Banyuasin Bakar Mantan Pacarnya
"Mas Topo mengajarkan kepada kami bahwa hidup itu harus berarti. Hidup adalah tugas, demi kehormatan manusia. Kami yakin Mas Topo akan menjadi ahli Surga. Maka dari itu, ijinkan kami untuk terus menggunakan spirit ini," kata Imam.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPB juga menambahkan bahwa Sutopo tidak hanya soal pengabdian, tapi lebih dari itu.
Sutopo adalah legenda, tidak cuma bagi BNPB tapi sudah milik Indonesia bahkan telah diakui dunia.
"Pak Topo bekerja tak kenal waktu, tak kenal lelah. Kita butuh sosok seperti Pak Topo bukan hanya soal bencana tapi juga pengabdian yang memiliki nilai kemanusiaan. Pak Topo telah menjadi legenda," kenang Doni.
Sosok Sutopo adalah pejuang kemanusiaan dan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berintegritas, profesional dan berprestasi.
BNPB sangat merasa kehilangan dan kesulitan untuk mencari pengganti Sutopo.
Doni juga berharap semoga akan lahir 'Sutopo-Sutopo' selanjutnya di jaman yang semakin maju.