Politikus PDIP Ini Cerita Pengalaman Partainya 10 Tahun di Luar Pemerintahan
"Partai ada di luar pemerintahan pun itu suatu kehormatan," kata Andreas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (16/7/2019).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
"Dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu boleh. Mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh. Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan," kata Jokowi.
Baca: Fadli Zon Jelaskan Maksud Pertemuan Prabowo dengan Jokowi
![Iriana Jokowi melakukan hal ini saat Jokowi berpidato sebagai presiden terpilih dalam acara Visi Indonesia.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/iriana-jokowi-melakukan-hal-ini-saat-jokowi-berpidato.jpg)
2. Jangan menjadi oposisi yang menimbulkan dendam
Pesan kedua, Jokowi mengingatkan, agar menjadi kelompok oposisi yang tak menimbulkan dendam dan menebarkan kebencian.
"Menjadi oposisi itu sangat mulia. Silakan. Asal jangan oposisi menimbulkan dendam. Asal jangan oposisi menimbulkan kebencian. Apalagi hinaan, cacian, dan makian. Kita memiliki norma-norma agama, etika, tata krama, dan budaya yang luhur," ujar Jokowi.
Baca: Reaksi PKS Hingga Sandiaga Uno tentang Arah Politik Prabowo ke Depan : Tetap Oposisi
Secara keseluruhan, Jokowi menekankan, yang terpenting adalah persatuan Indonesia. Dengan bersatu, Indonesia akan menjadi negara yang kuat di kancah global Siap menjadi oposisi
Sementara itu, sebelumnya, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Sabtu (13/7/2019), Prabowo menyatakan siap menjadi oposisi. Hal itu dikatakan Prabowo setelah pertemuan dengan Jokowi di FX Senayan, Jakarta Selatan.
"Oposisi juga siap, check and balance siap," kata Prabowo.
Meski demikian, dalam pertemuan dengan Jokowi, Prabowo tak mengungkapkan sikap resmi yang diambilnya, apakah menjadi oposisi atau koalisi pemerintah.
Prabowo menegaskan, kesatuan seluruh bangsa menjadi fokus utama.
"Yang penting kita negara kita kuat, kita bersatu," tutur dia.
Pernyataan senada sempat disampaikan calon wakil presiden pendamping Prabowo, Sandiaga Uno, beberapa hari sebelumnya.
Sandiaga Uno mengaku akan memberikan masukan kepada Prabowo Subianto untuk tetap menjadi oposisi pemerintah lima tahun ke depan.
Secara pribadi, Sandiaga mengambil sikap untuk tetap menjadi oposisi karena pemerintah membutuhkan check and balance, di mana fungsi pengawasan kinerja dan memberikan masukan kepada pemerintah tersebut dapat dijalankan oleh kelompok oposisi.
"Itu sikap pribadi. Keputusan akhir ada di Gerindra. Saya enggak bisa biara atas nama Gerindra atau nama lain tapi saya akan koordinasi dengan Prabowo," kata Sandiaga.