Wartawan Serambi Indonesia dan Keluarga Sedang Tidur Ketika Rumahnya Dibakar Orang Tak Dikenal
Akibatnya, hampir seluruh bagian bangunan hangus termasuk sebuah mobil (Mobilio tahun 2016) di garasi.
Editor: Hasanudin Aco
Lisnawati mengintip dari jendela untuk melihat siapa orang itu.
"Saya bertanya, Bapak cari siapa?" kata Lisnawati mengutip komunikasinya dengan orang tak dikenal itu.
"Orang itu bertanya, ada Pak Asnawi?”
Saya bilang Pak Asnawi sedang di Banda Aceh rapat. Apa ada yang mau bapak titip pesan biar saya sampaikan. Atau kalau penting sekali hubungi saja nomor hp beliau, apa Bapak ada nomor hp-nya?" timpal Lisnawati sambil memberikan nomor hp Asnawi karena menurut orang tersebut dia tidak punya nomor Asnawi.
Setelah dialog singkat itu, laki-laki yang berbicara dengan Bahasa Indonesia namun logat Alas tersebut langsung pamit.
Lisnawati mengaku tidak pernah melihat orang itu di Kecamatan Lawe Sigala-gala padahal dia sering keluar masuk kampung sebagai bidan desa.
"Saya yakin orang itu bukan orang sini," ujar Lisnawati.
Ditanya apa kira-kira permasalahan yang dihadapi suaminya hingga memunculkan kemarahan pihak-pihak tertentu, menurut Lisnawati dia tidak tahu karena suaminya hampir tak pernah cerita kalau menyangkut tugas.
Tetapi yang sering dia sampaikan adalah dia merasa kurang nyaman bertugas di Aceh Tenggara.
Saat ini, kata Lisnawati, mereka sekeluarga mengungsi ke rumah kakak yang tak jauh dari rumah mereka yang terbakar.
Semoga polisi secepatnya bisa mengungkap kasus ini.
"Saya yakin sekali rumah kami bukan terbakar tetapi sengaja dibakar oleh oknum tertentu," demikian Lisnawati.(*)
Pernyataan Pemred Serambi Indonesia
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia Groups Zainal Arifin M Nur memberikan rilis pers terkait dugaan ancaman yang menimpa wartawan Serambi Indonesia.