Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politisi Partai Nasdem Ini Yakin Fadli Zon akan Menolak Bila Ditawari Jadi Menteri oleh Jokowi

Taufiqulhadi tidak menampik bahwa politik sangat dinamis, namun, tidak dalam waktu singkat

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Politisi Partai Nasdem Ini Yakin Fadli Zon akan Menolak Bila Ditawari Jadi Menteri oleh Jokowi
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/5/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pakar NasDem Taufiqulhadi meyakini bila Waketum Gerindra, Fadli Zon,Edhy Prabowo, serta Mantan Cawapres Sandiaga Uno masuk ke dalam kabinet Jokowi, maka pemerintahan tidak akan berjalan efektif.

Sebelumnya tiga nama itu dikabarkan disodorkan Gerindra untuk mengisi kabinet Jokowi.

"Saya rasa mereka ga akan efektif," kata Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Selasa, (30/7/2019).

Pasalnya Kata anggota Komisi 3 DPR RI itu, tiga nama tersebut secara personal sering 'menyerang' Jokowi saat pemilu presiden 2019.

Visi-misi serta rencana Program Jokowi mendapat penolakan dari mereka.

Baca: Forum Pendiri Partai Demokrat Usulkan Nama Ini Jadi Menteri Jokowi

"Karena mereka semua yang secara personal menyerang pak jokowi. bagaimana sekarang duduk di kabinet jadi anak buah pak jokowi? Menurut saya ga ada kekuatan moral untuk melakukan hal tersebut. Jadi saya tak terlalu yakin soal itu," katanya.

Berita Rekomendasi

Ia yakin bila nama tersebut diajukan Prabowo kepada Jokowi, ataupun Jokowi menawarkan posisi menteri, maka ketiga-tiganya akan menolak.

"Kalau misalnya pak Jokowi bicara dengan Prabowo mengenai nama-nama itu, Saya yakin ketiga nama itu pasti akan menolak. Mereka pasti bilang 'Kok bicarakan saya. Kan sudah jelas poisis saya sebelumnya, masa saya dimasukan, gimana saya punya kekuatan moral untuk jadi anggota kabinet' pasti mereka akan ngomong gitu," katanya.

Taufiqulhadi tidak menampik bahwa politik sangat dinamis, namun, tidak dalam waktu singkat.

Apalagi di era digital sekarang ini, setiap pernyataan yang dilontarkan dan sikap yang ditunjukan tokoh atau politisi mudah direkam dan ditelusuri.

"Tak bisa bicara berubah dalam waktu seminggu. Dinamis, tapi rekam jejaknya ini sangat kuat di media, jadi engga mungkin," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas