Pemkot Surabaya Perang Terbuka dengan Anggota TGUPP Jakarta Soal Sampah, Ini Kata Pengamat
Pemkot Surabaya Perang Terbuka dengan Anggota TGUPP Jakarta, Pengamat: Konyol.
Editor: Sugiyarto
"Terkait dengan twit itu, selain kami menyesalkan, kami sedang mendiskusikan hal ini dengan bagian hukum untuk kami lihat dari kajian hukumnya bagaimana nanti, kami lagi pelajari," kata dia.
Perang terbuka merugikan kedua pihak
Sementara itu, peneliti senior Surabaya Survei Center (SSC) yang juga Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, menyampaikan, cara dan tindakan yang dilakukan Pemkot Surabaya dinilai konyol.
Sebab, apabila Pemkot Surabaya terpancing, kata Surokim, itu akan menunjukkan kelas yang sama dengan apa yang dicuitkan Marco.
"Itu strategi membalas yang juga konyol. Mestinya, (Pemkot Surabaya) bisa menggunakan cara-cara cerdas dan juga strategi politik Abu Nawas, menang tanpa ngasorake. Pasti tone akan kian positif," kata Surokim.
Menurut dia, membalas dengan komunikasi yang lebih elegan justru akan membuat Risma mendapat simpati publik.
Sebab, kata dia, tone negatif berpotensi merugikan kedua belah pihak.
"Dalam perspektif campaign politik, pilihan jalan hukum itu jika mungkin adalah pilihan akhir, ultimum remedium. Menurut saya, lebih baik diberikan pencerahan, itu jauh akan memberi efek positif untuk citra Risma," ujar Surokim.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dinilai Serang Risma, Pemkot Surabaya Geram dengan Twit TGUPP Anies Baswedan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.