Curhatan Megawati di Kongres V PDIP: Jengkel dengan Posko Prabowo di Jateng Hingga Jatah Menteri
Pernyataan-pernyataan Megawati dalam Kongres V PDI Perjuangan di Bali, Mulai dari sindir Prabowo hingga minta jatah menteri
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Enak Jadi Pemenang
Gurauan lain yang dilontarkan Megawati ketika dia berterima kasih kepada Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Maruf Amin (TKN).
Ia mengaku kebingungan mau mengucapkan terima kasih atas kehadiran siapa lagi sebab terlalu banyak yang minta diundang.
Baca: Reaksi Spontan Prabowo Subianto Saat Megawati Memintanya Mendekat
"Saya kok enggak diundang, saya kok enggak diundang," ucap Megawati menirukan orang-orang yang ia dengar ingin diundang datang ke Kongres PDIP di Bali.
Ia lalu menceritakan percakapannya dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Baca: Jawab Pernyataan Megawati, Jokowi Janji Jatah Menteri untuk PDIP Terbanyak
"Enak lho, To (Hasto) kalau jadi pemenang terus. Semua orang mau merapat. Yang enggak kenal saya saja senyum manis, salaman...," katanya yang disambut tawa para kader dan tamu yang hadir di Hotel Inna Grand Bali Beach.
"Dulu mana mau Pak Jokowi.... Saya sudah merasakan ditinggal orang," kata Mega yang kembali membuat ruangan pun riuh rendah.
Jatah Menteri
Persoalan jatah menteri untuk PDIP juga tak luput disinggung oleh Megawati.
Pernyataan Presiden kelima RI itu membuat geger ruang kongres.
Baca: Kongres V PDIP, Jokowi Ungkap Fokus Pemerintah dalam 5 Tahun ke Depan
Pasalnya Calon Presiden Terpilih Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Terpilih Maruf Amin juga hadir di ruangan itu.
Awalnya, Megawati bercerita mengenai kekalahannya pada Pemilu 2004.
Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu terpilih menjadi presiden menawarkan sekitar delapan kursi menteri untuk diisi kader PDI Perjuangan.
Megawati dengan tegas menolaknya.