Menteri LHK Siti Nurbaya: Presiden Jokowi Menyayangi Masyarakat Hukum Adat
Dasar hukum dan pijakan konstitusional yang kuat sudah ada dan juga telah adanya pengakuan secara resmi oleh negara pada 30 Desember 2016
Editor: Johnson Simanjuntak
AMAN Tano Batak Bawa Rombongan 13 Komunitas Masyarakat Adat
Pada festival masyarakat adat ini, dihadirkan komunitas masyarakat adat dari berbagai daerah di Nusantara.
Misalnya dari Sumatera Utara, hadir delegasi berbagai komunitas adat di kawasan Danau Toba, masyarakat adat Tana Toraja-Sulawesi Selatan, hingga Papua. Ikut serta pula perwakilan 26 negara.
AMAN Tano Batak membawa rombongan dari 13 komunitas adat dari empat Kabupaten yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan.
Dari Kabupaten Simalungun yakni, komunitas masyarakat adat Keturuman Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) Lamtoras Sihaporas, Desa/Nagori Sihaporas, Kecamatan Pamatang Sidamanik dan Komunitas Adat Ompu Umbak Siallagan Nagori Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan.
Kemudian komunitas masyarakat adat dari Kabupaten Tapanuli Utara ada empat delegasi. Mereka adalah Tornauli Kecamatan Parmonangan; komunitas masyarakat adat Ompu Ronggur Simanjuntak, Kecamatan Sipahutar, dan komunitas masyarat adat Parpatihan Kecamatan Sipahutar, serta komunitas masyarakat adat Ranggitgit, Kecamatan Parmonangan.
Dari Kabupaten Toba Samosir terdapat enam komunitas masyarakat adat yaitu Matio dari Kecamatan Habinsaran; komunitas masyarakat adat Simenak-enak, Kecamatan Habinsaran; komunitas masyarakat adat Maombur, Kecamatan Silaen; komunitas masyarakat adat Sigalapang, Kecamatan Pintu Pohan; komunitas masyarakat adat Natumingka, Kecamatan Borbor dan komunitas masyarakat adat Lobusunut, Kecamatan Parmonangan.
Selanjutnya komunitas masyarakat adat Marancar dari Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan. Juga ikut serta perempuan AMAN Toba Samosir.
Menurut Pelaksana Harian Pengurus Wilayah AMAN Tano Batak Roganda Simanjuntak, lembaganya membawa serta 47 orang dari berbagai komunitas masyarakat adat dari kawasan Danau Toba ke Jakarta.
"Kami datang menumpang bus, untuk ikut memperingati Hari Jadi Ke-20 AMAN sekaligus vestifal adat," ujar Roganda.
Wakil Ketua Umum Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) Mangitua Ambarita (Ompu Morris Ambarita) mengatakan, pada saat menghadiri hari jadi AMAN dan hari masyarakat adat internasional, pihaknya ingin menyampaikan suara yang sama, agar wilayah tanah/hutan adat masyarakat adat diakui pemerintah.
(*)