HDCI Bersama 2 Club Mobil Gelar Bakti Sosial Perbaiki Gedung dan Fasilitas Sekolah di Bogor
HDCI bersama dua club mobil VW Indonesia Association dan Willys Owner Indonesia menggelar bakti sosial dalam rangka menyambut HUT ke-74 RI.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harley Davidson Club Indonesia atau HDCI bersama dua club mobil VW Indonesia Association dan Willys Owner Indonesia menggelar bakti sosial dalam rangka menyambut HUT ke-74 RI.
Mengusung tema Hari Ulang Tahun Kemerdekaan (HUT) RI 'SDM Unggul Indonesia Maju', para pencinta otomotif tersebut, menyambangi Madrasah Ibtidaiyah Misbahul Athfal, guna memperbaiki sarana dan prasarana di sekolah tersebut.
Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Komjen Pol (Pur) Nanan Soekarna menjelaskan bakti sosial tiga club otomotif ini yang dilakukan karena terunggah setelah mendapatkan informasi dari media massa
Mantan Wakapolri ini membeberkan bagaimana kondisi sekolah yang dijadikan tempat bakti sosial tiga club otomotif tersebut.
Baca: Presiden Jokowi: Dirgahayu Negara Pancasila, Rumah Besar Anak Bangsa
Baca: Pengamat Apresiasi Design dan Pembangunan Kapal Wisata Dilakukan Engineer Dalam Negeri
Baca: Presiden Jokowi Meminta Izin Pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan Saat Sidang Bersama DPD-DPR
Menurutnya kondisi sekolah sangat memprihatinkan dan guru-guru hanya digaji dari dana BOS sebesar Rp 500 ribu per bulan.
Melihat kenyataan tersebut, membuat pihaknya terketuk hati untuk membantu perbaikan gedung serta fasilitas sekolah, seperti bangku, meja hingga buku-buku perpustakaan.
"Jadi yang hadir di sini perwakilan, kita terunggah tentang kekurangan sarana dan prasarana di madrasah ini. Ini juga dikaitkan ulang tahun kemerdekaan Indonesia," ujar Nanan Soekarna, di Kampung Cileuleuy, Desa Cibentang, Ciseeng, Bogor, Jumat (16/8/2019).
Nanan Soekarna menjelaskan, anggaran yang diberikan untuk membantu sekolah tersebut sebesar Rp 300 juta.
Pemberian bantuan bukan berupa uang, tetapi berbentuk barang.
Bantuan berupa meja, bangku serta perbaikan ruangan renovasi sekolah, hingga mengisi buku di perpustakaan dan juga Alquran.
Bahkan, pekerja juga dibayarkan donatur.
"Kita lihat ya cukup prihatin. Kita mau bikin suasana madrasah biar kondusif. Sekolah ini berupa yayasan, tidak ada gaji guru, hanya dari BOS, sejak 5 tahun lalu," ujarnya.
Baca: Bantuan Pangan untuk Warga Miskin di 2020 Naik Jadi Rp 1,8 Juta Per Keluarga
Baca: Agus Rahardjo Tanggapi Pidato Jokowi Terkait Korupsi
Nanan berharap kedepan banyak pihak-pihak yang tergerak melakukan hal serupa di wilayah lainnya.
"Kita berfikir positif pemerintah akan atensi. Tapi berharap masyarakat mau jadi peserta. Kita harap ini jadi bola salju," ujar Nanan.
Ia pun memberi pesan untuk semua bila harta yang dibawa mati adalah harta yang dinafkahkan kepada orang lain.