Keputusan Jokowi Memindahkan Ibu Kota Negara ke Kaltim Jadi Sorotan Dunia, Ini Kekhawatirannya
Sejumlah media internasional ramai memberitakan keputusan pemindahan ibu kota yang diumumkan Presiden Jokowi.
Editor: Sugiyarto
Pulau yang terkenal akan satwa orangutan hingga hutan hujan tropis.
Proyek relokasi itu diprediksi bakal menghabiskan dana Rp 466 triliun.
Sebanyak 19 persen bakal didanai dari APBN. Sisanya dari Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan swasta.
Jakarta berdiri sejak abad ke-14, dan selama berabad-abad berfungsi sebagai ibu kota para raja serta sultan, sebelum kedatangan Belanda pada 1600-an.
Dengan penjajahan Belanda kota itu berubah jadi Batavai dan merupakan markas Kantor Hindia Belanda Timur, dan sempat dilanda wabah malaria.
Sama seperti The Post, The Times memaparkan keputusan memindahkan ibu kota dipicu fakta mulai menurunnya tanah setidaknya dua inchi setiap tahun.
BBC
Harian asal Inggris ini mewartakan bagaimana Presiden Jokowi mengumumkan Borneo (Kalimantan) sebagai lokasi ibu kota yang akan dipindahkan 2024 mendatang.
Mengambil judul "Indonesia Memilih Pulau Borneo sebagai Lokasi Ibu Kota Baru", BBC menekankan bagaimana lokasi pasti ibu kota belum diumumkan.
"Proyek ambisius ini akan menelan Rp 466 triliun.
Namun kemacetan Jakarta sudah merugikan ekonomi negara setidaknya Rp 100 triliun rupiah setiap tahunnya," ulas BBC.
The Telegraph
Media lain Inggris ini memaparkan alasan mengapa ibu kota harus dipindah di balik judul Indonesia's government reveals location of new capital as Jakarta sinks yang diangkat.
Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Prawiradinata berkata, pemerintah belajar dari negara lain yang memindahkan ibu kota mereka.
Antara lain Malaysia yang berpindah dari Kuala Lumpur ke Putrajaya, dan Brasil dari Rio de Janeiro ke Brasilia.
Rudy menuturkan relokasi memberi dampak ekonomi.