Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkopolhukam Wiranto Bantah Indonesia Minta Tolong Amerika terkait Kasus Papua

Menkopolhukam Wiranto membantah Indonesia meminta tolong Amerika Serikat (AS) untuk membantu penanganan masalah di Papua.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menkopolhukam Wiranto Bantah Indonesia Minta Tolong Amerika terkait Kasus Papua
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Menkopolhukam Wiranto di Ruang Media Center Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menkopolhukam Wiranto membantah Indonesia meminta tolong Amerika Serikat (AS) untuk membantu penanganan masalah di Papua.

Diketahui, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sempat mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia ingin mendapat dukungan dari AS untuk menangani gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat.

"Nggak ada minta tolong, minta tolong itu, ini kondisi negeri kita sendiri. Antar negara, saling menghormati teritorial negara lain. Tidak mungkin suatu negara itu ikut campur urusan negara lain," ujar Wiranto, di Ruang Media Center Kemenkopolhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).

Baca: Wiranto: Masyarakat Jangan Terkecoh Pernyataan Benny Wenda

Baca: Bukan Wanita Sembarangan, Medina Moesa Kini Jadi Sosok Pengganti Nikita Mirzani di Hati Sajad Ukra

Baca: Messi, Cristiano Ronaldo dan Virgil van Dijk, Siapa Layak Menangi Best FIFA Mens Player 2019?

Menurutnya, Indonesia menganut politik bebas aktif dimana tidak berpihak kepada pihak manapun. Sehingga ia pun menegaskan tidak ingin urusan dalam negeri dicampuri oleh negara lain.

"Kita tidak ingin urusan dalam negeri kita di campuri negara lain. Ini kan urusan kita, urusan rumah tangga kita, Papua Barat itu bagian sah dari timurnya Indonesia seperti yang lain," ungkapnya.

Mantan Panglima TNI itu memaparkan sejumlah contoh dimana tidak mungkin apabila setiap terjadi konflik di kota-kota Indonesia, kemudian meminta bantuan dari negara lain.

Berita Rekomendasi

Wiranto menegaskan semua permasalahan di Bumi Cenderawasih harus diselesaikan sendiri oleh negara ini.

"Misal terjadi (masalah) di Madura , masa saya minta tolong Perancis. Terjadi kerusuhan di Banten, minta tolong Arab Saudi. Nggak bisa. Selesaikan sendiri, ada permasalahan kita selesaikan sendiri. Jadi itu nggak benar," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia ingin mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) untuk menangani gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Dia mengklaim AS juga sudah sepakat membantu Indonesia mempertahankan Papua.

Hal itu disampaikan Moeldoko usai menerima Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik David R. Stilwell, di Kantor Staf Presiden (KSP), Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/9).

"Yang sama-sama kami inginkan adalah kami juga ingin support (dukungan) Amerika atas kondisi yang terjadi di Papua. Dan beliau (David R. Stilwell) sangat support tentang kedaulatan," kata Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu berharap dukungan yang diberikan AS ini tak hanya yang bersifat diplomatik, tetapi juga dalam hal menjaga situasi keamanan. Moeldoko menyebut pada intinya AS sudah mau memberikan dukungan penuh kepada Indonesia dalam mempertahankan Papua.

"(Dukungan) dari segala sisi lah, dari sisi diplomatik, menjaga situasi bersama, karena kita sama-sama Amerika juga memiliki kegiatan di sana (Papua)," ujarnya.

Moeldoko menegaskan bahwa Papua bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia meminta semua pihak tak meributkan soal desakan kemerdekaan Papua.

"Kan NKRI final sudah, ngapain ribut bicara itu. Semua persoalan sudah diselesaikan. Persoalan integrity negara sudah disepakati. No Way. NKRI harga mati kan gitu," tuturnya.

Pensiunan jenderal bintang empat itu memastikan kondisi di Papua dan Papua Barat sudah mulai berangsur-angsur membaik. Namun, kata Moeldoko kondisi di Bumi Cendrawasih diperburuk dengan penyebaran hoaks alias berita bohong.

"Jadi banyak lagi media sosial yang hoaks-hoaks seperti itu," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas