Kisah Pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan: Ketemu Harimau, Relawan 13 Tahun hingga Salat Beralas Daun
Di tengah kepulan kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ada satu sosok yang patut diapresiasi dalam kasus ini, yakni sang pemadam.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
Tak ada respon dari ular, personel memberanikan diri dengan menjolok ular King Cobra dengan kayu dan didapati ternyata sudah mati terpanggang api.
Baca: Kebakaran Hutan dan Lahan - Jokowi : Sulit Memadamkannya, Pencegahan akan Lebih Efektif
Relawan Pemadam Berusia 13 Tahun
Adalah Muhammad Rifqi, pemadam kebakaran yang baru berusia 13 tahun.
Saat anak-anak sebayanya asik bermain game dengan ponsel pintarnya, ia justru menghabiskan waktunya untuk membantu menjadi relawan pemadam kebakaran.
Walaupun kini masih berusia 13 tahun, tapi ia memiliki keberanian.
Bahkan siswa kelas dua MTS Negeri 1 Paser, Kalimantan Timur ini diketahui membantu memadamkan api-api di lahan yang terbakar sejak kelas 4 SD.
Ia menjadi relawan termuda di antara personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Paser dan personil Manggala Agni Daops Paser.
Hampir setiap ada kebakaran lahan dan hutan, ia selalu hadir terlebih dahulu.
Mengutip Tribunkaltim, Rifqi menjadi relawan atas dasar kemauan sendiri tanpa ada paksaan.
Bahkan ia kini memiliki baju pemadam sendiri.
Muhammad Rifqi mendapat berbagai informasi kebakaran dari Handy Talkie yang dibelinya hasil menabung uang pemberian kedua orang tuanya.
“Info itu dari Handy Talkie (HT), yang saya beli sewaktu kelas 6 SD. Uang yang dikasih Bapak dan Ibu saya tabung, setelah cukup saya belikan HT,” kata Rifqi, Jumat (13/9/2019).
Rasa simpatinya bermula ketika sering melihat personel pemadam berkomunikasi lewat HT, kemudian Rifqi pun tergerak membeli HT agar cepat dapat info kebakaran.
“Saya sendiri yang mengatur dan menyimpan frekuensi BPBD, Damkar maupun Manggala Agni," kata dia.