Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda Metro Jaya: Tak Ada Peluru Tajam dan Karet saat Bubarkan Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa

Gas air mata, kata dia, pun digunakan setelah upaya persuasif dari pihaknya sudah tidak didengar atau diindahkan lagi oleh massa

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kapolda Metro Jaya: Tak Ada Peluru Tajam dan Karet saat Bubarkan Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa
Danang Triatmojo/Tribunnews.com
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono 

"Kita sudah mendata ada sebanyak 254 (mahasiswa) yang dirawat di jalan di beberapa rumah sakit. Kemudian, ada 11 orang yang dirawat inap," ujar Gatot.

Menurut Gatot, demonstrasi berakhir sekitat pukul 01.15 WIB. Hingga kini, polisi masih mendalami penyebab pasti korban yang luka-luka.

Kemudian, polisi juga tengah mendata identitas mahasiswa yang dirawat inap di sejumlah rumah sakit.

Baca: Luna Maya Trending di Twitter, KPopers Demo Sesalkan Sikapnya Kepada NCT 127

Sebelumnya, demo mahasiswa soal penolakan revisi UU KPK dan RKUHP berakhir ricuh di sekitaran Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa kemarin.

Kericuhan berlangsung hingga larut malam. Akibatnya, sejumlah fasilitas publik rusak dan tol dalam kota sempat ditutup. (Dean Pahrevi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kapolda Sebut 39 Polisi Luka-luka Pasca-demo Ricuh di DPR

87 mahasiswa dipulangkan 

Berita Rekomendasi

Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Kurniawan Iskandarsyah mengungkapkan 87 orang korban kericuhan saat demonstrasi di Gedung DPR RI sudah dipulangkan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Tanggal 24 September 2019 pukul 16.30, UGD RSPP menerima tiga korban karena demo mahasiswa di DPR," kata Kurniawan.

Berselang satu jam, lanjut dia, pihaknya menerima 20-30 pasien yang juga menjadi korban kericuhan.

"Terakhir sampai pukul 01.00 itu totalnya 90 pasien," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Manajemen Bisnis RSPP Agus W Susetyo menjelaskan, 87 korban kericuhan yang dipulangkan rata-rata terkena gas air mata.

"Keluhannya mual, mata perih, dan beberapa lecet-lecet. Artinya tidak ada luka serius," ucap Agus.

"Kami bisa melakukan observasi dan penanganan baik sehingga 87 pasien sudah bisa dipulangkan," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas