Sebelum Kericuhan, DPR Sebut Sudah Tawarkan Ruang Dialog, Tapi Ditolak
"Saya belum bisa mastikan ya berapa BEM. Tapi salah satunya Universitas Indonesia sudah memastikan mereka akan menemui," katanya
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan DPR akan menggelar pertemuan dengan sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejumlah universitas, pada siang ini, Rabu (25/9/2019).
Pertemuan untuk mengklarifikasi aksi unjukrasa yang berujung bentrokan, serta mendialogkan keinginan para mahasiswa.
Baca: BEM Sejumlah Universitas akan Bertemu Pimpinan DPR Siang Ini, Klarifikasi soal Kericuhan
"Saya belum bisa mastikan ya berapa BEM. Tapi salah satunya Universitas Indonesia sudah memastikan mereka akan menemui," kata Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
DPR menurut Indra sebenarnya sudah membuka ruang dialog sejak muncul protes mahasiswa terhadapa RKUHP, RUU KPK, serta RUU Pemasyarakatan.
Hanya saja, ruang dialog yang ditawarkan DPR ditolak mahasiswa.
"Sebenarnya ini sama lah kemarin sore pak ketua DPR dengan saya juga berupaya melakukan dialog. Kita tawarkan sebelumnya 60 orang, sampai kami siapkan ruangan sampai 600 orang kami siapkan. Itu namanya dialog supaya kita bicara hal hal apa saja yang ingin dipertemukan gagasan, idenya supaya sama. Tapi kan ditolak," katanya.
DPR menurut Indra sudah berkomitmen akan melibatkan mahasiswa dalam setiap pembahasan RUU.
Baca: Yasonna Laoly tak Mau Rombak Ulang RKUHP: Sampai Lebaran Kuda Enggak akan Jadi Ini Barang
Pelibatan tersebut sesuai dengan displin ilmunya masing-masing.
"Kalau kita ngomong soal UU PKS , pasti teman-teman dari hukum, ilmu-ilmu sosial pasti akan kita undang. Ruang itu kita berikan kepada teman-teman sudah saya janjikan. Tanggal 23 kemarin ketua Baleg sudah bertemu mahasiswa," pungkasnya.