Presiden Mau Dilantik, Warga dan Mahasiswa Diminta Tak Anarkis Saat Sampaikan Aspirasi
Mahasiswa diminta menyikapi persoalan dengan cara yang baik dan sesuai aturan hukum menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 pada 20 Oktober 2019 mendatang semakin dinamis dan cenderung bergejolak ditandai dengan adanya kerusuhan di Wamena serta aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di gedung DPR RI yang berakhir ricuh.
Ketua DPN Vox Point Indonesia, Handojo Budhisedjati meminta semua elemen masyarakat termasuk mahasiswa menyikapi persoalan dengan cara yang baik dan sesuai aturan hukum menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.
“Kita harus apresiasi gerakan mahasiswa sebagai ‘agent of control’ yang mengkritisi kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Namun penyampaian aspirasi harus melalui jalur sesuai hukum dan tidak dilakukan secara anarkis yang merusak fasilitas umum,” ungkap Handojo di Jakarta, Minggu (29/9/2019).
Handojo mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi di media sosial.
Baca: Hari Ini BEM Seluruh Indonesia Siapkan Demo Akbar Tolak Revisi UU KPK
Karena menurutnya informasi yang salah bisa menyebabkan situasi semakin tak kondusif.
Baca: Pawai dan Parade Militer Meriahkan Ulang Tahun Kemerdekaan China Ke-70
Ia meminta masyarakat untuk mengawal secara baik kebijakan pemerintah untuk mensejahterakan rakyat.
Baca: Fahri Hamzah: Jokowi Bisa Jatuh di Tengah Jalan Kalau Pilih Kabinet Isi Pembebek dan ABS
“Mari kita dukung pemerintahan yang sah supaya cita-cita mewujudkan masyarakat yang sejahtera bisa terwujud.”
“Kami mendukung TNI dan Polri untuk menindak tegas pihak-pihak yang mencoba mengganggu stabilitas nasional,” kata dia.