Kementerian Baru dan yang Dilebur di Kabinet Jokowi-Kiai Maruf Amin
Masa pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla yang dijalani sejak 20 Oktober 2014 segera berakhir. Presiden Joko Widodo kemudian akan dilantik
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Rachmat Hidayat
"Tetapi memang belum besar-besaran. Sehingga kita harapkan nanti di lima tahun ke depan kita akan melakukan reformasi struktural ini secara besar-besaran dalam rangka meningkatkan daya saing, memangkas banyak aturan, prosedur yang menghambat, yang berbelit-belit yang kita punyai saat ini," kata Jokowi.
"Saya ingat bahwa di awal pembentukan kabinet kerja saya menyampaikan bahwa tidak ada visi-misi menteri, yang ada adalah visi-misi presiden, wakil presiden agar semuanya kita betul-betul berada dalam satu visi, satu tujuan, dan satu jalur," ujar Jokowi.
Baca: Meraba Kabinet Baru Jokowi-Maruf: Wajah Baru, PDIP Terbanyak hingga Kepala Daerah Jadi Menteri
Sidang paripurna membahas evaluasi program pemerintah di periode 2014-2019. Jokowi berpendapat, masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan.
"Kita lihat dalam lima tahun ini telah banyak yang kita kerjakan dengan berbgai keterbatasan-keterbatasan yang ada. Dan juga masih banyak pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum bisa kita selesaikan," tuturnya.
Jokowi melanjutkan, selama lima tahun terakhir Pemerintah berhasil membangun pondasi bagi arah pembangunan nasional yang lebih tangguh, produktif, dan merata. Salah satunya adalah melalui infrastruktur baik yang dasar maupun berat.
Baca: Inilah Timbunan Harta Ketua Tiga Lembaga Tinggi Negara Terpilih
Bahkan, selama lima tahun belakangan ini juga kabinet kerja berhasil melakukan perombakan fiskal yang membuat APBN semakin sehat dan mandiri. "Kita juga telah meletakkan pondasi bagi pembangunan Indonesiasentris, bukan Jawasentris dalam melakukan percepatan di bidang infrastruktur," kata Jokowi.
Dalam hitungan hari, Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin bakal dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024. Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden akan digelar pada 20 Oktober 2019. Seiring pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, akan diikuti hadirnya kabinet baru dengan komposisi berbeda.
Hingga berita ini ditulis, Jokowi-Maruf masih menutup rapat siapa-siapa yang akan menduduki kursi menteri di kabinet baru.
Baca: Prabowo Konsultasi ke Megawati, Ini Kata Surya Paloh
Ditemui usai menghadiri Puncak Perayaan Batik Nasional, Rabu (2/10/2019) di Pura Mangkunegara, Solo, Jawa Tengah, Jokowi masih enggan bicara soal susunan kabinet."Dilantik saja belum, nanti kalau sudah pelantikan, baru kita bicara soal kabinet," ujar Jokowi.
Namun demikian, beberapa waktu lalu, Jokowi sudah memberikan bocoran terkait gambaran kabinet baru.
Ada menteri berusia muda, ada kementerian baru, ada menteri yang dipertahankan, ada pula menteri yang keluar dari kabinet dan diberi posisi lain. Terkini, sejumlah menteri kabinet saat ini mengundurkan diri karena memilih bertugas di DPR.
Sejumlah menteri yang beberapa hari lalu mengundurkan diri dipastikan tak akan masuk dalam kabinet Jokowi-Maruf. Mereka antaralain mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Puan dipastikan tak lagi menjadi menteri setelah dia terpilih sebagai Ketua DPR. Yasonna Laoly diperkirakan juga tak akan menjadi menteri karena memilih menjadi anggota DPR.
Sementara Imam Nahrawi dipastikan tak akan berada di kabinet baru karena menjadi tersangka di KPK kasus korupsi.
Baca: INI BOCORAN dari Jokowi soal Siapa Menteri Kabinet Baru: Hitung Mundur Pelantikan Jokowi-Maruf
Selain tiga nama itu, beberapa nama menteri lainnya diperkirakan tak masuk masuk dalam kabinet karena berpotensi terkena kasus hukum. Mereka yakni Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dari Partai Nasdem. Kementerian keduanya, terjerat kasus korupsi di KPK.