Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Poin Deklarasi Mahasiswa Papua se-Jabodetabek terkait Kerusuhan di Wamena

Seorang alumni dari ikatan mahasiswa Papua (IMASEPA), Mudin Lalobo dalam pertemuan tersebut menyampaikan lima poin

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Lima Poin Deklarasi Mahasiswa Papua se-Jabodetabek terkait Kerusuhan di Wamena
Tribunnews.com/Mafani Fidesya Hutauruk
Belasan mahasiswa Papua se-Jabotabek 

Informasi yang Ia terima, kerusuhan itu berawal dari demo mahasiswa di depan kantor bupati.

Namun demikian, Ia meragukan bahwa pelaku kerusuhan tersebut adalah para mahasiswa.

Sebab perusuh yang dilihatnya sudah tua-tua dan berjenggot.

"Itu katanya (yang rusuh) mahasiswa. Itu semua tua-tua, berjenggot-jenggot itu, mana ada mahasiswa tua-tua, gak ada," katanya.

Baca: Personil TNI dan Polisi Mulai Bersihkan Puing Sisa Kerusuhan di Pasar Wouma, Wamena

Hal senada juga dikatakan Sunam (33) seorang pekerja di pabrik tahu yang juga diselamatkan warga lokal.

Dia dan 13 kawannya yang lain diajak bersembunyi di rumah warga asli Wamena sampai akhirnya diamankan aparat untuk dikirim ke pengungsian di Sentani.

Saat hendak melarikan diri, Sunam dan kawan-kawannya sempat kebingungan karena sudah terkepung dan tak bisa lari kemana-mana.

Berita Rekomendasi

"Kita semua karyawan diusir, kita itu lebih dari 50-an. Pabrik tahu tidak dibakar, tapi dirusak. Kita sempet dikepung, hari Senin itu," kata Sunam.

"Jam 09.00 sampai jam 12.00 kita dibantu orang Wamena untuk bersembunyi di rumahnya," kata Sunam.

Seorang pengungsi lain, juga menceritakan tentang kengerian dalam kerusuhan di Wamena pada Senin (23/9/2019).

Aksi kerusuhan tersebut hingga kini masih membekas di benak Budiarto (43), seorang pekerja pembuat bata di Wamena.

Budiarto memilih kembali ke kampung halamannya yang berada di Kebumen karena masih trauma atas peristiwa yang terjadi.

Baca: 50 Warga Jabar di Wamena Minta Dipulangkan, Nasib 450 Lainnya Belum Diketahui

Polisi tetapkan 7 Tersangka

Polisi telah menetapkan tujuh tersangka dengan tuduhan sebagai pelaku kerusuhan di Wamena, papua pada Senin (23/92019).

Dilansir dari Kompas.com, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, hingga kini pihak kepolisian masih mengembangkan kasus tersebut.

"Ke-tujuh tersangka yang diduga sebagai pelaku kerusuhan di Wamena tersebut sudah ditetapkan proses penahanannya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Sslatan, Kamis (3/10/2019).

Hingga kini situasi di Wamena berungsur pulih dan aktivitas ekonomi kembali normal.

Namun demikian, layanan kesehatan untuk warga belum sepenuhnya dapat diakses.

Bahkan, ada puskesmas yang melayani masyarakat tanpa pasokan listrik.

salah satu dokter di Puskesmas Wamena Kota, Lorina, mengatakan layanan kesehatan di tempatnya dibatasi sampai pukul 12 siang.

"Karena kalau jam 12 lebih, kan kita dokternya hanya ada dua di sini, saya pegang posko, saya harus ke posko, jadi cek pasien yang lain," katanya.

Meski demikian, kata dia, Puskesmas Wamena Kota memiliki obat-obatan yang cukup untuk pasien yang sakit.

Pembersihan puing kerusuhan di Pasar Wouma, Wamena, oleh personel TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya bersama polisi dan masyarakat, Jumat (4/10/2019).
Pembersihan puing kerusuhan di Pasar Wouma, Wamena, oleh personel TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya bersama polisi dan masyarakat, Jumat (4/10/2019). (HANDOUT)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas