Jokowi Kembali Bekerja Setelah Melantik Menteri Kabinet Indonesia Maju, Tak Beri Target 100 Hari
Presiden Joko Widodo telah selesai melantik para menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja jilid 2, Rabu (23/10/2019) pagi
Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Daryono
Jokowi Kembali Bekerja Setelah Melantik Menteri Kabinet Indonesia Maju, Tak Beri Targer 100 Hari
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo telah selesai melantik para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019) pagi.
Setelah melantik menteri Kabinet Indonesia Maju, Jokowi mengaku telah kembali bekerja.
Kondisi serupa ternyata juga dilakukan pada saat pelantikan menteri lima tahun lalu.
Tak hanya dirinya, menteri kabinet juga disebut langsung bekerja.
Hal ini disampaikan Jokowi melalui unggahan di akun Instagram miliknya @jokowi Rabu (23/10/2019).
"Seusai melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju, Rabu ini, saya kembali bekerja sebagaimana lima tahun kemarin. Para menteri kabinet juga langsung bekerja," tulisnya.
Baca: Kabinet Diharap Diisi Orang Berkeringat untuk Jokowi, Adian : Gerindra Berkeringat Waktu Lawan Kita
Melalui kolom keterangan, Jokowi menjelaskan bahwa dirinya tidak memberi target 100 hari pada para menteri.
Hal ini dikarenakan Kabinet Indonesia Maju bisa langsung melanjutkan pekerjaan kabinet sebelumnya.
"Kepada mereka saya tidak memberi target 100 hari, karena Kabinet Indonesia Maju melanjutkan pekerjaan kabinet sebelumnya," tambahnya.
Jokowi menyebutkan bahwa dalam lima tahun ke depan, ia berharap pemerintah mampu menyelesaikan defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, dan membuka lapangan pekerjaan dengan menarik investasi sebanyak-banyaknya.
"Meski, tetap ada beberapa hal yang dikejar oleh pemerintah dalam lima tahun ke depan, yaitu menyelesaikan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan, juga membuka lapangan pekerjaan dengan menarik investasi sebanyak-banyaknya," tuturnya.
Selain itu, Jokowi menginginkan reformasi birokrasi secara konkret dan sederhana.
"Selanjutnya, saya ingin agar reformasi birokrasi dilakukan secara konkret dengan menyederhanakan hal-hal yang ruwet dan ribet," tambahnya.