Soal Stunting, Ini Kata Dokter Terawan, Menteri Kesehatan yang Baru
Dokter Terawan mengaku persoalan stunting masih menjadi fokus dirinya sebagai menteri Kesehatan.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
Mengutip Kompas.com, ia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada di usia 26 tahun.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan spesialis di Departemen Spesialis Radiologi Universitas Airlangga Surabaya.
Kemudian dokter Terawan mengambil program doktor di Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 2016.
Terawan mulai menjadi dokter tentara pada 1990 dan ditugaskan di berbagai wilayah, hingga akhirnya menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta sejak 2015.
Ia juga merupakan Ketua Dokter Militer Dunia.
Baca: Jadi Menkes, Dokter Terawan akan Ajukan Pensiun dari TNI
Terkenal dengan Cuci Otak
Nama dokter Terawan pernah jadi pemberitaan karena dianggap telah melanggar kode etik dengan metode "cuci otak".
Kemampuan dokter Teriawan mencuci otak demi kesembuhan pasien menuai kontroversi.
Meski begitu, metode Cuci Otak yang dilakukan dokter Teriawan pernah menyembuhkan 40 ribu pasien.
Dilansir dari laman WartaKota, dokter Teriawan asal Yogyakarta ini mengaku sudah menerapkan metode mengatasi masalah stroke ini sejak tahun 2005.
"Sudah sekitar 40.000 pasien yang kami tangani," imbuhnya.
Bahkan menurutnya, tak banyak komplain dari masyarakat yang ia terima sehingga menjadikan bukti keampuhan metode yang diterapkannya itu.
Setelah itu, ia menemukan metode baru untuk menangani pasien stroke yang disebut dengan terapi çuci otak dan penerapan program DSA (Digital Substraction Angiogram).
(Tribunnews.com/Tio/Theresia Felisiani)