Bentuk Partai Gelora dan Jabat Wakil Ketua Umum, Fahri Hamzah Ungkap Alasan Keluar dari PKS
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengungkapkan alasan dirinya keluar dari PKS.
Penulis: Nuryanti
Editor: Fathul Amanah
Fahri mengatakan jika tradisi feodalisme dalam PKS tidak bisa untuk membangun negara yang modern.
"Kalau kita membangun tradisi feodal di dalam partai, kita nggak bisa membangun negara modern, karena partai politik adalah cermin dari partai modern," tambahnya.
Dirinya kembali berujar jika pimpinan PKS selalu tidak menjawab pertanyaan dari anggotanya.
"Seperti orang seperti saya yang selesai dari proses peradilan, itu tidak boleh dibahas, dianggap itu tidak terjadi, ketika kader bertanya, tidak mau dijawab juga," lanjut Fahri.
Fahri menduga hal-hal seperti itu menyebabkan perpecahan yang semakin dalam di PKS.
Setelah dirinya keluar dari PKS, Fahri Hamzah bersama Anis Matta mendirikan Partai Gelora.
Mereka mendeklarasikan Partai Gelora bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, yaitu pada tanggal 10 November 2019 lalu.
Partai Gelora mengangkat Anis Matta sebagai Ketua Umum dengan Fahri Hamzah sebagai Wakil ketua Umum dan Mahfud Sidik sebagai Sekretaris Jenderal.
Partai Gelora saat ini menargetkan dapat ikut berkompetisi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.
Fahri Hamzah sebagai pendiri Partai Gelora menyebut jika Partai Gelora terbentuk dari kumpulan pemikiran dirinya dan rekan-rekan.
Dirinya bersama pendiri lainnya ingin menjawab kegelisahan dari segala persoalan yang dialami oleh rakyat Indonesia.
Melalui Partai Gelora, Fahri mengatakan ingin membawa Indonesia menjadi negara yang berada di peringkat atas.
"Ini ada kegelisahan baru setelah 20 tahun reformasi, kita perlu menemukan jawaban bagaimana cara membawa Indonesia terbang tinggi," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.