Pengaman Intelijen Sebut Teroris Punya Waktu Tertentu untuk Lakukan Aksi Teror
Pengaman Intelijen dan Keamanan UI, Stanislaus Riyanta mengatakan kelompok teroris memiliki waktu-waktu tertentu untuk melakukan aksi teror.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pengaman Intelijen dan Keamanan Universitas Indonesia (UI), Stanislaus Riyanta mengatakan, kelompok teroris memiliki waktu-waktu tertentu untuk melakukan aksi teror.
Menurutnya, waktu ini bisa bertepatan dengan moment tertentu atau perayaan hari besar nasional.
"Waktu favorit mereka seperti bulan puasa, perayaan Natal dan tahun baru," ujar Stanislaus saat menjadi pembicara di acara Mata Najwa, Rabu (13/11/2019) kemarin.
Stanislaus mengimbau semua pihak, terutama kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap segala potensi ancaman yang ada.
"Ini bulan-bulan yang harus waspada sampai tahun baru nanti," tegasnya.
Stanislaus mengungkapkan di awal tahun 2019 ada seruan dari kelompok teroris di Timur Tengah kepada simpatisan di berbagai belahan dunia untuk melakukan aksi teror.
Baca: Kronologi dan Daftar Korban Tewas Kecelakaan Bus Sinar Jaya dan Bus Arimbi di Tol Cipali
Baca: Foto-Foto: Kecelakaan Maut Bus Sinar Jaya dan Arimbi di Tol Cipali KM 117
Dalam kesempatan itu, Stanislaus juga mengomentari perihal aksi bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) kemarin.
Ia menduga pelaku berafiliasi dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang memiliki pola serangan dengan menargetkan pihak kemanan.
"Ini memang fenomena yang dilakukan ISIS,"
"Mereka menganggap musuhnya adalah polisi," kata Stanislaus.
Ini berbeda dengan kelompok Al-Qaeda dan partisipannya yang melakukan aksi teror di simbol-simbol Amerika.
"Berbeda Al-Qaeda dan afiliasinya seperti Jemaah Islamiyah (JI) yang menyerang Hotel JW Marriott," ujar alumnus UI ini.