Ahok Dikabarkan Akan Pimpin Pertamina atau PLN, Toto Pranoto: Tantangan Sektor Energi Sangat Besar
Toto pranoto menilai tantangan dari sektor energi Indonesia sangat besar terutama Pertamina atau PLN yang dikabarkan akan dipimpin oleh Ahok.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menjadi pimpinan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan diumumkan pada awal Desember mendatang.
Ahok dikabarkan akan menjadi komisaris atau direksi di Pertamina, Perusahaan Listrik Negara (PLN), atau Krakatau Steel.
Kepala Lembaga Manajemen FEB UI, Toto Pranoto mengatakan, perusahaan BUMN sektor energi yang dikabarkan akan dipimpin oleh Ahok mempunyai tantangan yang sangat besar.
"Saya kira tantangan yang dihadapi oleh sektor energi Indonesia sangat besar ya," ujarnya, di Studio Kompas TV, Minggu (17/11/2019), melihat tayangan YouTube KOMPASTV.
Toto mengatakan, perusahaan BUMN sektor energi seperti Pertamina yang dilihat dari kemampuan dan mempunyai target.
"Kalau kita lihat ke case nya sendiri, kenapa kita langsung ke Pertamina atau PLN, karena sekarang pertamina adalah bagaimana kemampuan ya, Pertamina adalah BUMN yang bisa melakukan target," jelasnya.
Dirinya mengatakan, ada permasalahan yang terjadi di dalam Pertamina yang dilandasi dengan berbagai alasan.
"Saya melihat ada ketidakmampuan Pertamina untuk melakukan target itu memang alasannya banyak, multi-aspek begitu ya."
"Mungkin alasannya bisa dikaitkan dengan internal, apakah soal financing-nya cukup kuat, apakah secara teknologinya cukup mampu atau tidak," lanjut Toto.
Menurutnya, PLN juga memiliki tantangan dan target yang harus diselesaikan oleh pemimpinnya sebab PLN adalah perusahaan yang melayani kebutuhan banyak orang.
Menurutnya, dibutuhkan sosok yang mempunyai karakter pemimpin untuk menangani permasalahan di PLN.
Toto mengatakan, sosok Ahok perlu dinantikan kinerjanya apakah berhasil atau tidak memberi solusi kepada PLN, jika nanti terpilih memimpin PLN.
"PLN itu menghadapi tantangan juga, kaitannya soal apakah target 35.000 megawatt itu sudah selesai dengan cepat atau tidak, itu kan target sudah cukup lama ya."
"Kaitannya dengan PLN yang memiliki kaitan dengan pelayanan publik, bagaimana itu harus diselesaikan dengan baik, jadi jika dibutuhkan sosok leadership (kepemimpinan) yang bisa menangani itu, apakah dia bisa berhasil atau tidak," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.