Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina, Arya Sinulingga Sebut BTP Adalah Ketua Kelas
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut Kementerian BUMN mencari komisaris perusahaan BUMN yang mewakili BUMN dan pemerintah.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Sehingga, mereka diharapkan akan membawa perusahaan BUMN lebih baik ke depannya.
"BUMN selanjutnya mungkin kami cari mantan wamen atau mungkin mantan menteri, kami cari orang-orang yang sangat kuat leadership-nya untuk membenahi BUMN nanti," jelas Arya.
Staf Khusus Menteri BUMN ini menilai, Pertamina adalah perusahaan BUMN yang strategis dan terbesar, dengan memberi keuntungan yang besar kepada negara.
"Kita yang pasti mencari komposisi pengurus Pertamina ini karena ini BUMN strategis, tidak hanya dari sisi keuntungan kepada negara, karena Pertamina merupakan BUMN terbesar di Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan, Kementerian BUMN sedang mencari komisaris dan direksi terbaik untuk perusahaan BUMN.
"Kami mencari pengurus-pengurus yang terbaik saat ini, baik untuk komisarisnya atau direksinya," jelas Arya.
Ia mengatakan, Pertamina sudah berada dalam jalur yang benar, jika dilihat dari hasil evaluasi Kementerian BUMN.
"Kita melihat bahwa Pertamina untuk beberapa saat ini, setelah kita evaluasi berada dalam track yang benar," lanjut Arya.
Arya mengatakan, Kementerian BUMN merombak direksi dan komisaris sebuah perusahaan berdasarkan kebutuhannya masing-masing.
"Kami tambahkan hanya direktur keuangannya yang kami ambilkan dari Telkomsel, itupun karena direktur keuangan sebelumnya Pak Pahala kita pindahkan ke BTN yang memang membutuhkan seorang direktur utama," kata dia.
Arya menambahkan, mayoritas jabatan yang dirombak adalah komisaris, dengan tujuan untuk memperkuat susunan komisarisnya.
"Paling banyak kami otak-atik adalah komisarisnya, bahwa yang kami sampaikan saat ini, komisaris kami perkuat," ujarnya.
Arya kemudian menyampaikan yang sudah dikatakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya, bahwa para komisaris nantinya akan melakukan fungsi pengawasan.
"Pak Erick Thohir selaku Menteri BUMN selalu mengatakan, bahwa mereka adalah pengawas-pengawas di BUMN, yang kita beri kewenangan untuk melakukan pengawasan," jelasnya.
"Tidak hanya Pak Ahok yang kita tempatkan di Pertamina, ada juga seorang polisi dengan bintang tiga, ini adalah tujuan kami bagaimana pengawasan kami di Pertamina benar-benar efektif," lanjut Arya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)