Komentari Ahok Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina, Fadli Zon: Bukan Pilihan Terbaik
Fadli Zon sebut penunjukan Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina bukanlah pilihan yang terbaik.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Miftah
"Saya harap tentu dukungan doa dari masyarakat ya, terus juga dukungan informasi dari masyarakat,"
"Karena kan fungsi saya pengawasan, semakin banyak masyarakat melaporkan kepada kami. Itu akan menolong kami melakukan pengawasan yang lebih baik. Karena tidak mungkin kita bisa mengawasi tanpa informasi."
Baca: Pertamina Bantah Gaji Ahok Rp 3,2 Miliar
Baca: Istana Presiden Akui Kadang Kangen Kritik Fadli Zon
"Ya istilahnya kaya dulu di Jakarta, kita ada clue lah. Kita bisa awasi, nah tujuan saya adalah membantu ibu Nicke dan teman-temannya berhasil jadi dirut Pertamina dalam sejarah kita gitu."
Ditanya mengenai keanggotaannya di PDI Perjuangan, Ahok enggan menjawab.
Ahok hanya mengatakan pastinya akan mengikuti peraturan yang ada.
Sebelumnya, sejumlah serikat pekerja Pertamina di berbagai daerah melakukan penolakan atas ditunjuknya Ahok menjadi pimpinan Pertamina.
Satu di antaranya adalah serikat pekerja Pertamina Plaju Palembang.
Ketua Umum Serikat Pekerja Pertamina RU III Plaju Palembang, Muhammad Yunus mengatakan Ahok tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi petinggi BUMN.
Muhammad Yunus menilai, Ahok sudah cacat pada persyaratan materiil.
Ahok juga dinilai tidak memiliki pengalaman dalam sektor minyak dan gas.
"BTP(Ahok) secara persyaratan adalah cacat daripada segi materiil," jelas Muhammad Yunus.
"Di mana di dalam keputusan SK tersebut integritas, pengalaman, dan juga di situ diberlakukan adalah persyaratan untuk menjadi pekerja di BUMN," tambahnya.
Muhammad Yunus menegaskan pemerintah dapat mencari sosok lain yang dapat menjabat posisi pimpinan Pertamina selain Ahok.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)