Rizieq Singgung Sukmawati dan Hukuman Mati, Haikal Hassan: Itu Permintaan, Bukan Kita yang Eksekusi
Haikal Hassan meluruskan maksud dari Rizieq Shihab bahwa sang imam besar berbicara dalam konteks global dan merupakan sekadar permintaan.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Penistaan terhadap agama dan dalam hal ini adalah merendahkan derajat Nabi Muhammad SAW, yang tentunya semua mesti menghormatinya," ujar Haikal Hassan.
"Itu adalah sebuah pelajaran yang apabila tidak diambil tindakan hukum," sambungnya.
Menurutnya, kasus penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW sebenarnya kerap terjadi namun kasus Sukmawati yang viral.
Menghadapi hal tersebut, pihak Haikal Hassan lebih mengedepankan dialog untuk mencari solusi terbaik bagi penista agama.
"Dan ini kan bukan satu kali, gitu loh, penistaan terhadap Nabi Muhammad sering dilakukan dan baru kali ini terjadi viral," katanya.
Haikal Hassan berharap bisa diadakan dialog antara pelaku penista agama serta para pakar yang kompeten.
"Kita bukan mau menghukum, bukan mau menghukum mati, yuk coba terapkan dulu dialog nya," ujar Haikal Hassan.
"Ajak pakar-pakar hukum, lalu dudukkan, lalu proses, agar tidak terjadi lagi kemudian hari."
Haikal Hassan menegaskan penistaan agama dilarang keras dilakukan terhadap agama apapun dan dari agama apapun.
"Penistaan agama apapun tidak diizinkan oleh agama apapun, semua agama tidak boleh dinista," tegasnya.
Tak hanya itu, Haikal Hassan mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak merendahkan tokoh agama manapun.
Berikut video lengkapnya:
Diketahui, Rizieq Shihab memang sempat menyebut beberapa contoh dugaan penistaan agama yang baru-baru ini terjadi di Indonesia.
Di antaranya adalah kasus Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan sang ayah, Ir Soekarno.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.