Inilah 4 Alasan Bambang Soesatyo Mundur dari Pencalonan Ketua Umum Partai Golkar
Bambang Soesatyo ungkapkan alasannya mundur dari pencalonan Ketua Umum Partai Golkar.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
Menurut Bambang Soesatyo langkah pengunduran dirinya dari pencalonan ketua umum sudah disepakati oleh kedua tim, yakni kubu pendukung Bambang Soesatyo dan kubu pendukung Airlangga Hartarto.
"Kedepannya tidak akan ada lagi kubu Bambang Soesatyo dan kubu Airlangga Hartarto, yang ada adalah pro Golkar dan proIndonesia maju," jelas Bambang Soesatyo dalam tayangan yang diunggah tvOneNews, Selasa (3/12/2019).
"Maka dengan semangat rekonsiliasi yang telah kita sepakati bersama maka demi menjaga soliditas dan demi menjaga keutuhan Partai Golkar maka saya pada sore hari ini menyatakan tidak meneruskan pencalonan saya sebagai kandidat ketua umum Partai Golkar untuk periode 2019-2024," ujar Bambang Soesatyo.
Sementara itu, Ketua Umum partai Golkar, Airlangga Hartanto memberikan komentarnya terkait pengunduran diri Bambang Soesatyo dari pencalonan ketua umum Partai Golkar, Selasa (3/12/2019).
Menurut Airlangga dengan mundurnya Bambang Soesatyo adalah bukti Munas Partai Golkar mempersatukan.
"Alhamdulillah dengan statement tadi dari pak Bambang Soesatyo maka munas ini mempersatukan kita," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Selasa (3/12/2019).
BACA JUGA : Airlangga Klaim Dapat Dukungan dari Bamsoet untuk Jadi Ketum Golkar
Ia juga berharap Munas Golkar akan menjadi adem dan membuat Partai Golkar menjadi partai yang bisa mendukung pemerintah.
"Dengan demikian Munas itu sesuai dengan pembicaraan saya dengan pak Bambang itu Munas yang adem, Munas yang betul betul membuat Golkar menjadi partai yang bisa mendukung pemerintah," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, sejak pendaftaran bakal calon ketua umum Partai Golkar dibuka, ada sembilan kader yang mendaftarkan diri.
Mereka adalah Achmad Annama, Agun Gunandjar, Ali Yahya, Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo, Derek Loupatty, Aris Mandji, Bambang Soesatyo, serta Airlangga Hartarto.
Dua di antara sembilan nama tersebut, diprediksi akan menguasai mayoritas pendukung, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo.
Karna pencalonan kedua kader yang sama-sama kuat tersebut, dalam Partai Golkar terpecah menjadi dua kubu yakni kubu Bamsoet dan Kubu Airlangga.
Kedua kubu tersebut saling klaim dukungan dari DPD I dan II.
Bahkan, ada kabar yang menyebut kubu Airlangga didukung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan tiga menteri di Kabinet Indoensia maju.
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin/Nanda Lusiana Saputri)