Awal Jadi Dirut Garuda, Ari Askhara Berniat Bahagiakan Karyawan
Ari Askhara memiliki niat untuk membahagiakan pegawai Garuda Indonesia pada awal penunjukannya sebagai Dirut Garuda, kini dipecat oleh Menteri BUMN.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara akhir-akhir ini menjadi perbincangan masyarakat tanah air.
Pasalnya, mantan Dirut PT Garuda Indonesia ini terlibat penyelundupan Harley Davidson dan sepeda merek Brompton di maskapai baru Garuda.
Saat dirinya ditunjuk menjadi Dirut Garuda Indonesia pada September 2018, ia bertekad untuk membahagiakan para karyawan maskapai pelat merah tersebut.
Melansir Kompas.com yang dikutip dari pemberitaan Harian Kompas tahun 2018, ia bertekad membuat para pegawai Garuda happy.
Dikatakannya, karyawan Garuda Indonesia yang bekerja bahagia, bisa membuat pelayanan ke pelanggan akan menjadi lebih baik.
"Fokus kami trasformasi human capital, karena yang paling penting dari service jasa adalah bagaimana kita membuat para pegawai happy, sehingga nantinya membuat pelayanan meningkat kepada penumpang," ujar Ari Askhara.
"Kami akan membuat pegawai Garuda happy tanpa harus menaikkan remunerasi," ujarnya.
Dalam pemberitaaan Harian Kompas tanggal 14 Mei 2018, Ari Akshara dinilai menjadi pimpinan yang mampu mengubah lingkungan kerja saat menjadi Dirut PT Pelindo III.
Di bawah kepemimpinannya, PT Pelindo III dinilai lebih dinamis, humanis, efisien, dan tak ketinggalan zaman dalam memanfaatkan teknologi.
BUMN pelabuhan pun memiliki kinerja bagus.
Ari Askhara mengungkapkan, terdapat rumus kinerja perusahaan berbanding lurus dengan kebahagiaan karyawan.
Pada tahun 2017, perusahaan yang dipimpin Ari Askhara membukukan laba bersih (sebelum audit) sebesar Rp 2,013 triliun.
Angka tersebut melonjak 41 persen dibandingkan dengan laba bersih 2016.
Pencapaian tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 1,65 triliun.