Jokowi Minta Ahok dan Nicke Kawal Pembangunan Kilang Minyak
Dalam pertemuan tertutup itu, Jokowi meminta Ahok dan Nicke mengawal pembangunan kilang minyak
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Sementara itu Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama, menyampaikan pesan Presiden Jokowi yakni memperbaiki industri petrokimia untuk memproduksi komoditas petrokimia sebagai subtitusi impor.
"Presiden ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan kita. Kunci paling besar sektor petrokimia dan migas," sebut Ahok.
Pemerintah menargetkan pembangunan industri petrokimia rampung dalam 3-4 tahun.
Sebelumnya Presiden menjelaskan nilai impor produk petrokimia mencapai Rp317 triliun.
Baca: Pengamat Sebut Terbuka Peluang Ahok Jadi Direktur Utama Pertamina
Dibutuhkan investasi untuk mendirikan industri petrokimia di dalam negeri untuk memproduksi barang subtitusi impor sehingga dapat memperbaiki kondisi neraca perdagangan Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan industri biodiesel B30 untuk mengurangi impor bahan bakar minyak.
Alasan penunjukan Ahok
Penunjukan Ahok sebagai komisaris utama Pertamina mengundang pro dan kontra dalam beberapa hari terakhir.
Namun akhirnya Ahok dipilih Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir sebagai komisaris utama Pertamina.
Erick pun mengungkapkan alasan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak ditunjuk menjadi Direksi Pertamina.
Hal tersebut disampaikan oleh dalam acara Mata Najwa yang disiarkan langsung di Trans 7, pada Rabu (4/12/2019).
Erick Thohir mengatakan direksi yang telah ada saat ini memiliki prestasi kerja yang cukup baik.
Penilaian itu dapat dilihat melalui angka impor minyak dan gas yang dapat ditekan.
Meski demikian, Erick Thohir menilai perusahaan di BUMN masih membutuhkan sosok seperti Ahok dan Chandra Hamzah yang menjadi pendobrak.