Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Minta Ahok dan Nicke Kawal Pembangunan Kilang Minyak

Dalam pertemuan tertutup itu, Jokowi meminta Ahok dan Nicke mengawal pembangunan kilang minyak

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Jokowi Minta Ahok dan Nicke Kawal Pembangunan Kilang Minyak
TRIBUN/HO/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo berbincang dengan siswa dan siswi saat menyaksikan Pentas #PrestasiTanpaKorupsi yang digelar di SMKN 57, Jati Padang, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019). Drama tersebut diperankan oleh tiga menteri, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandi yang tampil bersama komedian Bedu dan Sogi. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS 

Sementara itu Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama, menyampaikan pesan Presiden Jokowi yakni memperbaiki industri petrokimia untuk memproduksi komoditas petrokimia sebagai subtitusi impor.

"Presiden ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan kita. Kunci paling besar sektor petrokimia dan migas," sebut Ahok.

Pemerintah menargetkan pembangunan industri petrokimia rampung dalam 3-4 tahun.

Sebelumnya Presiden menjelaskan nilai impor produk petrokimia mencapai Rp317 triliun.

Baca: Pengamat Sebut Terbuka Peluang Ahok Jadi Direktur Utama Pertamina

Dibutuhkan investasi untuk mendirikan industri petrokimia di dalam negeri untuk memproduksi barang subtitusi impor sehingga dapat memperbaiki kondisi neraca perdagangan Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan industri biodiesel B30 untuk mengurangi impor bahan bakar minyak. 

Alasan penunjukan Ahok

BERITA TERKAIT

Penunjukan Ahok sebagai komisaris utama Pertamina mengundang pro dan kontra dalam beberapa hari terakhir.

Namun akhirnya Ahok dipilih Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir sebagai komisaris utama Pertamina.

Erick pun mengungkapkan alasan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak ditunjuk menjadi Direksi Pertamina.

Hal tersebut disampaikan oleh dalam acara Mata Najwa yang disiarkan langsung di Trans 7, pada Rabu (4/12/2019).

Erick Thohir mengatakan direksi yang telah ada saat ini memiliki prestasi kerja yang cukup baik. 

Penilaian itu dapat dilihat melalui angka impor minyak dan gas yang dapat ditekan.

Meski demikian, Erick Thohir menilai perusahaan di BUMN masih membutuhkan sosok seperti Ahok dan Chandra Hamzah yang menjadi pendobrak.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas