3 Pesan Jokowi kepada Ahok Selaku Komisaris Utama Pertamina
Presiden Jokowi memberikan pesan kepada komisari utama pertamina Basuki Tjahaja Purnama dalam memimpin pertamina
Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Sebelumnya, Ahok datang ke Istana Negara bersama dengan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.
Kedatanganya bersama dengan Nicke adapun dalam rangka pembahasan masalah defisit nerasa perdagangan.
Dalam keteranganya seusai bertemu dengan Jokowi, Ahok menyampaikan salah satu penyebab defisit neraca perdangangan adalah masih tingginya impor minyak dan gas.
"Pesannya jelas. Tadi dijelaskan Ibu (Nicke), Presiden ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan kita. Kunci paling besar sektor petrokimia dan migas," kata Ahok.
Ahok juga menyatakan kesiapanya untuk membantu defisit yang sedang dialami ini.
Langkah yang akan dijalankan Ahok antara lain akan berkomitmen untuk mengawasi dan membenahi tata kelola manajemen Pertamina.
"Tugas saya bukan campuri bisnis Pertamina, tapi manajemen. Saya komut," kata Ahok.
Selain akan membenahi tata kelola di PT. Pertamina, Ahok menegaskan akan memperbaiki industri petrokimia dalam memproduksi komoditas petrokimia sebagai subtitusi impor.
"Presiden ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan kita. Kunci paling besar sektor petrokimia dan migas," sebut Ahok.
Di akhir keteranganya, Ahok sempat ditanya mengenai kesannya bertemu dan bekerja kembali dengan Jokowi.
Ia mengungkapkan biasa-biasa saja, senyum-senyum.
"Ya senyum-senyum saja. Saya duduknya persis di depan Pak Wapres sama Pak Presiden," kata dia.
Ahok diketahui sebelumnya sempat bekerja dengan Jokowi saat keduanya menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)