Begini Perjalanan Novel Baswedan Menangani Kasus-kasus Korupsi Besar yang Melibatkan Pejabat Publik
Perjalanan Novel Baswedan mengungkap kasus-kasus korupsi besar yang melibatkan banyak pejabat publik.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Puncaknya adalah saat Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 silam.
Pada 11 April 2017, wajah Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai shalat subuh di masjid dekat kediamannya.
Kasusnya menjadi sorotan publik, pasalnya saat itu Novel tengah menjadi Kepala Satuan Tugas yang menangani beberapa perkara besar yang sedang ditangani KPK.
Salah satunya adalah kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Polri pun membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut kasus penyiraman air keras tersebut.
Hal itu karena menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM menjelang dua tahun kasus Novel.
Di akhir masa jabatan, TGPF mengungkapkan enam kasus yang diduga berkaitan dengan penyerangan Novel.
Enam kasus tersebut terdiri atas kasus korupsi e-KTP, kasus mantan Ketua MK Akil Mochtar, kasus mantan Sekjen MA Nurhadi, kasus mantan Bupati Buol, Amran Batalipu, kasus korupsi wisma atlet, dan kasus sarang burung walet.
Ada pula kasus yang diduga terlupa, yaitu korupsi suap impor daging dengan tersangka Basuki Hariman.
Akan tetapi, kasus ini menjadi "buku merah" karena ada catatan yang ditemukan berisi daftar penerima suap.
Perjalanan Novel mengungkap berbagai kasus besar yang melibatkan tokoh publik menjadi pelik.
Hingga kini, publik masih menunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian terkait motif tersangka melakukan penyerangan terhadap Novel Baswedan.
(Tribunnews.com/Maliana, Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas)