Bakamla Ubah Pola Operasi Sikapi Masuknya Kapal Cina ke Perairan Natuna
Bakamla RI telah mengubah pola operasi dalam menyikapi masuknya kapal ikan dan coast guard Cina ke Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di Natuna
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Menurutnya, Cina turun ke Perairan Natuna karena mereka butuh sumber daya alam.
Kedua adalah Cina merupakan negara yang tidak pernah ekspansi tapi difensif.
Ketiga adalah Cina mau mendominasi Perairan Natuna karena laut Natuna adalah akses ke Samudera Hindia, oleh karena itu Cina mau mendominasi jalur pelayaran tersebut secara niaga dan militer.
Keempat, menurutnya Cina masuk ke Perairan Natuna untuk mengamakan tiga hal tersebut sehingga Cina membuat pangkalan-pangkalan di Laut Cina Selatan di pulau buatan.
Keempat, terkait nine dash line atau sembikan garis putus di Laut Cina Selatan yang diklaimnya sebagai wilayahnya.
Baca: Nelayan Sementara Berhenti Melaut Akibat Keberadaan Kapal Coast Guard Cina di Perairan Natuna
"Sehingga apapun yg kita kerjakan disana, Cina tidak akan mundur. Bakamla RI saat ini berada di depan karena area tersebut adalah area berdaulat yaitu lebih kepada penegakan hukum jadi biarlah Bakamla RI sebagai Indonesian Coast Guard menghadapi Cina Coast Guard tidak secara militer," kata Taufiq.
Ia mengatakan, tindakan yang dilakukan Cina, bisa perlu diimbangi dengan strategi mengabaikan peraturan perikanan.
"Kirim semua kapal besar ikan di Pantura ke Natuna dan Bakamla RI akan kawal sambil kita gaungkan bahwa Cina telah melanggar hukum internasional," kata Taufiq.
Ia berpesan, personel Bakamla RI harus memahami alasan Bakamla RI di depan dalam menangani Natuna.
Hal itu karena saat ini bukan situasi perang.